Membuat Multi Tab Server Video Streaming Seperti Layarkaca21


Tutorial Cara Membuat Multi tab Video Streaming Click to Load Iframe
Memasang Tab Pilihan Server Untuk Video Streaming di Blog, kali ini saya akan membagikan lagi sebuah widget untuk blog movie yang akan menampilkan beberapa pilihan server dan kualitas video yang berbeda seperti pada wrbsite layar kaca

Buat kalin yang membuat blog moveie tentunya harus membuat beberapa video / Film cadangan di

Membuat Tombol Download Keren Seperti JalanTikus di blog


Tutorial Cara Membuat Tombol Download di Blogger Responsive
Cara Membuat Tombol Download Seperti Pada Website Jalan Tikus, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tutorial membuat tombol download keren yang akan menampilkan icon aplikasi / game seperti di website jalantikus.
sebelumnya saya juga sudah pernah share beberapa tutorial untuk cara membuat tombol download dan demo di halaman post

Membuat Semua Link External Menjadi Open New Tab


Cara Agar Semua Link External Menjadi Open New Tab
Cara Otomatis Membuat Semua Link External Menjadi Terbuka di Tab Baru, kali ini saya akan membagikan script agar semua link external / link orang lain yang dipasang di blog kalian menjadi terbuka di tab baru ketika di klik
Sebelumnya saya juga sudah pernah buat beberapa postingan yang berkaitan, buat kalian yang ingin melihatnya bisa kunjungi

SIMPLE FAST | Template Responsive Mobile Friendly dan Fast Loading



SIMPLEFAST | Templates Responsive, Mobile Friendly, Fast Loading, Seo, Simple, pada postingan kali ini saya akan membagikan lagi sebuah Template Blogger yang Simple, untuk fitur dan cara menggunakannya bisa liat di bawah ini


Beberapa Fitur YangHarus disesuaikan
Cara Mengganti Gambar Thumbnail Header Dengan Logo Sendiri


Ukuran Logo yang disarankan 200 X 54 px
Untuk menggantinya masuk ke

Materi Sejarah Perjuangan Menghadapi Agresi Militer Belanda I

Materi Sejarah Perjuangan Menghadapi Agresi Militer Belanda I

Setelah kurang lebih empat bulan Perundingan Linggarjati disepakati oleh Indonesia dan Belanda, namun secara sepihak Belanda mengingkari hasil dari perundingan tersebut. Belanda masih menuntut dengan mengajukan keinginan kepada pemerintah Indonesia dengan dibentuknya pemerintahan federal sementara yang meliputi wilayah Republik Indonesia dan dibentuknya gendarmerie. Tuntutan tersebut tentu saja ditolak penuh oleh pemerintah, hal tersebut sama saja meniadakan Republik Indonesia. Penolakan tuntutan oleh pemerintah Indonesia inilah yang menjadikan alasan Belanda untuk melancarkan serangan kepada Republik Indonesia di wilayah Sumatera dan Jawa yang dikenal dengan Agresi Militer Belanda I. Akibat agresi tersebut sontak menimbulkan reaksi keras dari dunia internasional seperti India dan Australia yang menuntut Dewan Keamanan PBB untuk menyelesaikan masalah sengketa Indonesia-Belanda. Namun tuntutan tersebut di protes oleh utusan PBB dari Belanda yang menganggap bahwa masalah tersebut merupakan masalah dalam negeri Belanda, Belanda menganggap bahwa Republik Indonesia belum merupakan negara yang berdaulat penuh. Namun hal ini disangkal keras oleh negara-negara seperti Amerika Serikat, India, Australia, dan Rusia.

Selanjutnya tuntutan dari Australia dan India diterima oleh Dewan Keamanan PBB dan selanjutnya Dewan Keamanan PBB pada 1 Agustus 1947 mengeluarkan keputusan kepada Indonesia dan Belanda untuk melakukan gencatan senjata. Selanjutnya pada 11 Agustus 1947 pemerintah RI mendapatkan permintaan menghadiri sidang Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pembicaraan dengan Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim sebagai juru bicara. Dalam pembicaraan tersebut wakil Indonesia tersebut dalam sidang menjelaskan tentang bagaimana perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.

Perjuangan diplomasi melalui PBB ini pun memberikan hasil dengan tindak lanjut dibentuknya KTN atau Komisi Tiga Negara yang mana komisi tersebut terdiri dari Australia yang dipilih Indonesia, Belgia yang dipilih oleh Belanda, dan Amerika Serikat dipilih Belgia dan Australia, komisi tersebut bertugas untuk menghentikan sengketa Indonesia-Belanda.


Perundingan Renville

Atas kerja Komisi Tiga Negara membuat Indonesia-Belanda dipertemukan lagi dalam meja perundingan yang terjadi pada 8 Desember 1947 di atas kapal perang Amerika Serikat yang bernama USS Renville. Dalam perundingan tersebut Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin sedangkan Belanda diwakili oleh Abdulkadir Widjojoatmodjo, Abdul Kadir Widjojoatmodjo merupakan orang Indonesia yang memihak Belanda. Hasil dari Perundingan Renville baru berhasil ditanda tangani pada 17 Januari 1948 dengan hasil sebagai berikut :
1. Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan yang sejajar dengan Belanda dan Uni Indonesia-Belanda,
2. Belanda masih berdaulat atas seluruh wilayah Republik Indonesia dan berakhir apabila kedaulatannya diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat.
3. Republik Indonesia merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat,
4. Pasukan Republik Indonesia di daerah kantong atau daerah kekuasaan Belanda harus ditarik ke Republik Indonesia,
5. Daerah Republik Indonesia yang diduduki Belanda yang merupakan hasil Agresi Militer I, harus diakui sebagai daerah pendudukan Belanda.

Hasil perundingan dari Perundingan Renville membuat Indonesia mengalami kerugian dikarenakan yang semula Perundingan Linggarjati yang menghasilkan keputusan wilayah Republik Indonesia terdiri atas Sumatera, Jawa, dan Madura menjadi dikurangi akibat daerah-daerah tersebut direbut oleh Belanda dalam Agresi Militer I.

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia

Pemerintahan Republik Indonesia semakin mengalami berbagai kesulitan diantaranya seperti Partai Komunis Indonesia yang berusaha menggulingkan negara Republik Indonesia. Salah satu tokoh pimpinan Partai Komunis Indonesia seperti Muso yang baru saja kembali dari Uni Sovier pada 11 Agustus 1948 sejak tahun 1926 memanfaatkan kondisi situasi di negara Indonesia yang mengalami krisis ekonomi dan politik untuk mendapatkan simpatisan masyarakat dengan mengkritik kekurangan pemerintahan dan tokoh nasional.

Partai Komunis Indonesia yang dipimpin oleh Muso mengajukan berbagai tuntutan kepada pemerintah Republik Indonesia sebagai berikut ini :
1. Melakukan pertukaran duta dengan Uni Soviet,
2. Menghentikan perundingan dengan Belanda,
3. Memberikan kuota separuh anggota kabinet untuk diberikan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.

Karena tuntutan yang tidak mendapatkan tanggapan oleh pemerintah Republik Indonesia, maka Partai Komunis Indonesia melancarkan pemberontakan di Madiun pada 18 September 1948. Hasil dari pemberontakan tersebut membuat Madiun berhasil dikuasai oleh Partai Komunis Indonesia. Tak tinggal diam pemerintah Indonesia mengerahkan kesatuan melalui Kolonel Sungkono, Kolonel Gatot Subroto, Letnan Kolonel Ali Sadikin, Mayor Jonosewojo, Mayor Sabaruddin, Kolonel Abdul Haris Nasution, dan sebagainya. Kesatuan ini berasal dari Jawa Barat (Divisi Siliwangi), Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hanya membutuhkan waktu kurang dari dua bulan Madiun dan daerah lainnya yang dikuasai Partai Komunis Indonesia berhasil direbut kembali oleh pemerintah Indonesia. Tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia, Muso berhasil ditembak mati ditempat saat melarikan diri, sedangkan Amir Syarifuddin dan tokoh-tokoh lainnya di tangkap dan dihukum mati. Akhirnya pemberontakan Partai Komunis Indonesia sudah berhasil diredam meskipun memakan korban yang banyak serta sempat membuat pertahanan Indonesia menjadi lemah.

Materi Sejarah Mempertahankan Kemerdekaan Dari Sekutu Dan Belanda

Materi Sejarah Mempertahankan Kemerdekaan Dari Sekutu Dan Belanda

Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia benar-benar diuji ketika belum genap sampai satu bulan lamanya menikmati sebuah kebebasan dari penjajahan, tentara sekutu yang dipimpin oleh Laksamana Muda Petterson mendarat pada 24 September 1945 di Tanjung Priok, Jakarta. Tentara sekutu dengan pasukan khususnya AFNEI atau Allied Forces Netherland East India dengan pimpinannya Sir Phillip Christison datang ke Indonesia untuk melaksanakan tujuan sebagai berikut ini :
1. Mengumpulkan keterangan terhadap penjahat perang dan mengadili mereka di pengadilan sekutu,
2. Mengurus orang Belanda yang ditawan oleh pihak Jepang,
3. Menerima penyerahan kekuasaan oleh Jepang,
4. Melaksanakan ketertiban dan keamanan,
5. Melucuti Jepang yang kalah dengan sekutu.

Awal mulanya Indonesia berniat untuk membantu tugas sekutu untuk melaksanakan tugasnya, akan tetapi setelah mengetahui bahwa AFNEI diboncengi oleh NICA atau Netherland Indies Civil Administration menjadi waspada. Pasukan NICA dipimpin langsung oleh Van Der Plas dan Van Mook memiliki maksud untuk menghidupkan kembali pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Kewaspadaan pemerintah Indonesia ini ditunjukan dengan timbulnya berbagai konflik antara rakyat Indonesia dengan sekutu dan NICA.

Perjuangan Fisik

Perjuangan fisik adalah perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia melalui medan perang menggunakan pertempuran senjata.

A. Bandung Lautan Api,
Perjuangan fisik oleh rakyat Bandung terjadi dengan pertempuran melawan tentara Jepang pada 10 Oktober 1945 di daerah Bandung dan sekitarnya. Penyebab terjadinya pertempuran melawan tentara Jepang dikarenakan tentara Jepang masih berada di Bandung dan tidak segera untuk pergi padahal Indonesia sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Setelah itu juga terjadi pertempuran melawan sekutu yang dikarenakan kesalahpahaman pada 6 Desember 1945. Perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Bandung mencapai klimaksnya ketika para pejuang Bandung mulai merasa terdesak, mereka pun melakukan pembakaran kota Bandung agar kota tersebut tidak dimanfaatkan oleh musuh.

B. Pertempuran Lima Hari Semarang,
Pertempuran lima hari di Semarang terjadi antara pasukan Jepang yang dipimpin oleh Mayor Kido dengan pasukan Tentara Keamanan Rakyat pada 15 sampai dengan 20 Oktober 1945 yang merupakan imbas dari pasukan Jepang yang meracuni sumber air minum di area Candi Semarang. Saat itu Dr. Karyadi yang menjabat sebagai Kepala Laboratorium Rumah Sakit Semarang melakukan pengecekan terhadap sumber air yang terdapat pada sumber air di area Candi Semarang namun dihalangi oleh tentara Jepang dan kemudian Dr. Karyadi ditembak mati oleh tentara Jepang. Dengan tewasnya Dr. Karyadi memicu terjadinya pertempuran lima hari di Semarang dan berakhir ketika sekutu datang melucuti tentara Jepang pada 20 Oktober 1945.

C. Medan Area,
Pertempuran Medan Area terjadi disebabkan oleh mendaratnya tentara Inggris pada 18 Oktober 1945 yang membuat NICA mendapatkan sebuah amunisi tambahan untuk menguasai Medan dengan mengeluarkan teror-teror yang dilakukan oleh sekutu. Mereka pun juga melakukan pengakuan secara sepihak atas wilayah Medan sebagai milikinya. Hal tersebut membuat rakyat Medan dan sekitarnya dan meletusnya pertempuran Medan Area.

D. Pertempuran 10 November 1945,
Awal mula kedatangan Inggris di Surabaya untuk bertugas mengawal keamanan di Indonesia, meskipun harus berperang dengan rakyat Surabaya. Dalam pertempuran dengan rakyat Surabaya membuat Jendral Mallaby tewas dibunuh oleh arek-arek Surabaya. Setelah itu Inggris mengeluarkan sebuah ultimatum yang berbunyi "Bagi siapa yang merasa membunuh Brigadir Jendral Mallaby untuk menyerahkan dirinya dan bagi penduduk yang memiliki senjata supaya menyerahkan senjatanya paling lambat pukul 06.00 WIB pada tangga 10 November 1945". Rakyat Surabaya pun tidak mengindahkan ultimatum tersebut karena ultimatum tersebut merupakan penghinaan bagi rakyat Surabaya dan bangsa Indonesia. Pada puncaknya meletuslah pertempuran besar-besaran pada tanggal 10 November 1945 antara sekutu melawan rakyat Surabaya yang dipimpin langsung oleh Bung Tomo dan Gubernur Suryo. Tepat pada hari tersebut juga diperingati sebagai Hari Pahlawan.

E. Puputan Bali,
Pertempuran Puputan Bali atau pertempuran habis-habisan ini dimulai pada April 1946 yang dipimpin langsung oleh I Gusti Ngurah Rai dengan pasukannya yang bernama Ciung Wanara yang sudah beberapa kali menghasilkan kemenganan perang. Dalam pertempurannya pasukan Ciung Wanara mengalami keterbatasan senjata yang mengharuskannya terdesak dan bertahan di Desa Marga. Di daerah tersebut I Gusti Ngurah Rai memerintahkan pasukannya untuk melakukan Perang Puputan atau habis-habisan pada 18 November 1946, I Gusti Ngurah Rai bersama sebagian besar pasukannya gugur dalam perang. Sehingga perang ini disebut juga Pertempuran Margarana.

F. Pertempuran Ambarawa,
Pertempuran Ambarawa terjadi antara sekutu dengan Belanda melawan Tentara Keamanan Rakyat pada 21 November 1945 sampai dengan 15 Desember 1945 yang disebabkan oleh sekutu secara sepihak membebaskan tawanan orang Belanda yang ditawan di Ambarawa dan Magelang. Akhirnya sekutu berhasil dipukul mundur pada 15 Desember 1945 oleh Divisi V yang dipimpin langsung oleh Kolonel Sudirman. Keberhasilan memukul mundur sekutu diperingati juga sebagai Hari Infantri dan dikenang dengan didirikannya Tugu Pahlawan Ambarawa.

G. Peristiwa Merah Putih Manado,
Peristiwa Merah Putih terjadi di Manado pada 14 Februari 1946 dimana para pemuda Manado dan rakyat beserta barisan pejuang melaksanakan aksi perebutan kekuasaan pemerintahan Belanda yang berada di Manado, Minahasa, dan Tomohon yang mengakibatkan kurang lebih 600 orang tentara dan tokoh Belanda berhasil di tawan.
Selang dua hari setelah peristiwa tersebut yaitu pada 16 Februari 1946 para pemuda dan rakyat serta barisan pejuang melakukan penyebarluasan kabar bahwa Manado sudah menjadi kekuasaan rakyat Indonesia sehingga mereka mengibarkan bendera Merah Putih di Manado selama sebulan. Peristiwa inilah yang dikenal dengan peristiwa Merah Putih.

H. Pertempuran Sumatera,
Pertempuran Sumatera didasari oleh adanya suatu kebencian dari masyarakat Sumatera atas kedatangan para sekutu dengan NICA. Dengan kebencian tersebut maka timbulah perlawanan di beberapa wilayah di Sumatera seperti di Aceh dengan Tentara Keamanan Rakyat yang dipimpin langsung oleh Teuku Nyak Arief yang mengadakan perlawanan menghadapi sekutu dan NICA. Selain itu juga terjadi pula perlawanan yang terjadi di Bukittinggi dan Padang. Oleh beberapa perlawanan yang terjadi di wilayah Sumatera menjadikan sekutu dapat dipukul mundur.

I. Pertempuran Sulawesi Selatan.
Pertempuran Sulawesi Selatan terjadi atas kebencian rakyat Sulawesi Selatan terhadap sekutu dan NICA, pertempuran ini dipimpin langsung oleh Wolter Monginsidi bersama Nona Emmy Soelan. Namun Wolter Monginsidi gugur dalam pertempuran tersebut.


Perjuangan Diplomasi

Perjuangan diplomasi adalah perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia melalui meja perundingan. Pendaratan Belanda di berbagai wilayah Indonesia yang selalu diberi perlawanan sengit oleh rakyat Indonesia dan banyak sekali menelan kekalahan, maka melalui Letnan Jendral Christison sebagai pemimpin sekutu mempertemukan para pemimpin Belanda dengan pemimpin Indonesia melalui meja perundingan. Berikut ini merupakan perjuangan diplomasi melalui meja perundingan.

A. Perundingan RI-Belanda,
Perundingan RI-Belanda terjadi di Jakarta pada 10 Februari sampai 12 Maret 1946. Dengan wakil perundingan Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir dan Belanda diwakili oleh Lord Killearn dan Clark Kerr. Kesepakatan dari Perundingan RI-Belanda sebagai berikut :
1. RI dan Belanda bekerja sama membentuk RIS,
2. RI diakui kedaulatan secara de facto oleh Belanda atas Sumatera dan Jawa,
3. RIS bersama dengan Netherland, Suriname dan Curaco, menjadi peserta dalam suatu ikatan negara Belanda..

B. Perundingan Hooge Veluwe,
Perundingan Hooge Veluwe terjadi di Hooge Veluwe tepatnya di Belanda pada 14 April 1946 sampai dengan 25 April 1946. Dalam perundingan Indonesia diwakili oleh Mr. Abdoel Kareem Pringgodigdo, Dr. Soedarsono, dan Mr. Soewandi sedangkan Belanda diwakili oleh Soerjo Santoso, Sultan Hamid II, Hubertus Johannes Van Mook, Van Asbeck, Dr. Van Royen, dan Professor Logemann. Dalam perundingan juga ada pihak yang menjadi penengah yaitu sekutu dengan diwakili oleh Clark Kerr. Dalam hasil perundingan RI-Belanda yang telah diterima oleh Sutan Syahrir, Van Mook, dan Clark Kerr di Jakarta ditolak oleh Belanda, padahal dalam hasil perundingannya dihasilkan bahwa pengakuan Republik Indonesia atas Sumatera dan Jawa. Dalam perundingan di Hooge Veluwe hanya menghasilkan kesepakatan bahwa Belanda hanya mengakui kedaulatan Republik Indonesia secara de facto atas Jawa dan Madura. Dengan demikian perundingan tersebut tidak membawakan hasil bagi kemajuan Republik Indonesia.

C. Perundingan Malino,
Perundingan Malino terjadi di Kota Malino, Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Juli 1946 dengan membahas berbagai rencana pembentukan negara-negara bagian di wilayah Indonesia yang merupakan sebuah negara dengan bentuk federasi.

D. Perundingan Pangkal Pinang,
Perundingan Pangkal Pinang terjadi di Pangkal Pinang, Pulau Bangka pada 10 Oktober 1946 sebagai lanjutan Konferensi Malino dengan membahas masalah golongan minoritas yang ada di Indonesia.

E. Perundingan Denpasar,
Perundingan Denpasar terjadi di Denpasar, Pulau Bali pada 18 Desember 1946 sampai dengan 24 Desember 1946 dengan membahas tentang masalah pembentukan Negara Indonesia Bagian Timur.

F. Perundingan Gencatan Senjata RI-Sekutu,
Perundingan Gencatan Senjata RI-Sekutu terjadi pada 20 September 1946 sampai dengan 30 September 1946 di Jakarta dengan Indonesia diwakili oleh Jendral Mayor Soedibyo. Dalam perundingan tersebut Indonesia mengajukan usulan sebagai berikut :
1. Menghentikan masuknya tentara Belanda ke Indonesia,
2. Mengadakan gencatan senjata,
3. Kebebasan memakai jalan raya bagi rakyat Indonesia,
4. Meminta jaminan bahwa sekutu tidak akan menyerahkan senjata rampasan Jepang kepada Belanda,
5. Melakukan pemulangan orang Jepang.
Usulan yang diajukan tersebut ditolak oleh sekutu, sehingga perundingan ini tidak mencapai kata sepakat.

G. Perundingan Linggarjati.
Perundingan Linggarjati terjadi di Linggarjati, Jawa Barat pada 10 November 1946 dengan Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sultan Syahrir sedangkan Belanda diwakili oleh Van Mook. Hasil dari perundingan Linggarjati yang ditandatangani pada 25 Maret 1947 sebagai berikut ini :
1. Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia secara de facto atas Sumatera, Jawa, dan Madura, serta Belanda harus meninggalkan daerah de facto paling lambat 1 Januari 1949,
2. Belanda dan RI bekerja sama membentuk Republik Indonesia Serikat,
3. Belanda dan RIS bersatu menjadi Uni Indonesia-Belanda dengan dikepalai oleh Ratu Belanda.

Membuat Progress Scrollbar Pure JavaScript di Blogger


Membuat Progress Scrollbar Ketika Halaman di Scroll Pure JavaScript
Memasang Progress Scrollbar Menggunakan JavaScript, pada tutorial kali ini saya akan memberikan tutorial membuat animasi proses scrollbar / page scroll indicator / progress bar di atas halaman blog
Page Scroll Progress Indicator ini akan menampilkan garis horizontal diatas / bisa juga memindahkannya jadi dibawah halaman blog

Materi Sejarah Perubahan Dan Perkembangan Politik Masa Awal Kemerdekaan

Materi Sejarah Perubahan Dan Perkembangan Politik Masa Awal Kemerdekaan

Dukungan Rakyat Terhadap Proklamasi

Dukungan positif rakyat terhadap proklamasi diperlihatkan dengan banyaknya usaha yang dilaksanakan para pemuda dengan sikap seperti mengambil alih senjata tentara Jepang, kantor pemerintahan, pangkalan senjata, instalasi listrik, kekuasaan, dan mengadakan sebuah rapat besar-besaran di lapangan Ikada.

Selain itu dukungan lain juga muncul dengan adanya 4 kerajaan di Jawa seperti Mangkunegaran, Kasunanan, Mataram Yogyakarta, Pakualaman yang mendukung berdirinya Republik Indonesia. Seperti contoh dukungan yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Pakualaman yang mengirimkan sebuah ucapan selamat atas berdirinya Republik Indonesia terhadap Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta pada 19 Agustus 1945.

Dukungan lain Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Pakualaman dengan dikeluarkannya amanat pada 5 September 1945 :
a. Sri Sultan diangkat menjadi kepala daerah dan memegang kekuasaan dari daerah Yogyakarta,
b. Negeri Ngayogjokarto Hadiningrat bersifat kerjaan dan merupakan daerah istimewa dari bagian Indonesia,
c. Hubungan antara negeri Ngayogjokarto Hadiningrat bertanggung jawab kepada presiden.


Tindakan Heroik Di Berbagai Kota 

a. Yogyakarta
1. Pada tanggal 26 September 1945 semua pegawai instansi yang berada di bawah pemerintahan dan perusahaan yang dikuasai Jepang melakukan aksi mogok kerja, agar Jepang menyerahkan perusahaan dan kantor kepada pemerintah Republik Indonesia.
2. Akhirnya pada 27 September 1945 KNI mengumumkan dengan resmi bahwa kekuasaan di daerah tersebut sudah berada di tangan pemerintah Republik Indonesia.

b. Surabaya
1. Insiden penyobekan bendera di Hotel Yamato pada 10 November 1945,
2. Perebutan persenjataan yang terjadi di gudang mesiu Don Bosco dan perebutan markas pertahanan di Jatim,
3. Perebutan pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon.

c. Semarang
Terjadinya pertempuran selama lima hari yang disebabkan oleh pelarian 400 tawanan Jepang yang akan dipindahkan dari Cepiring menuju penjara Bulu dan meminta bantuan kepada Batalyon Kido Butai. Dengan pelarian diri tawanan tersebut menyebabkan terjadinya pertempuran besar-besaran di Jatingaleh di Semarang yang dikenal sebagai pertempuran lima hari di Semarang.

d. Bali
Terjadinya perebutan terhadap kekuasaan Jepang oleh para pemuda di Bali pada 13 Desember 1945.

 e. Sumbawa
Terjadinya aksi perebutan pos-pos militer Jepang di Raba, Sape, dan Gempe oleh para pemuda di Sumbawa.

f. Biak
Terjadinya pemberontakan terhadap markas NICA di Sorido oleh rakyat Biak pada 14 Maret 1948, namun pemberontakan ini mengalami kegagalan.

g. Kalimantan
Terjadinya aksi sekitar 8000 pemuda dengan membawa bendera merah putih di depan markas NICA pada 18 November 1945.

Membuat Menu Melayang (Sticky) Pure Javascript


Tutorial Cara Membuat Menu Navigation Melayang Dengan Javascript
Cara Membuat Menu Melayang Ketika Di Scroll (Sticky Menu), pada kesempatan kali ini saya akan memberikan trik buat kalian yang ingin merubah menunya menjadi melayang ketika halaman di scroll menggunakan javascript
Mungkin sudah banyak yang share tutorial seperti ini, ada yang menggunakan pure css, jQuery tapi apa salahnya saya juga

Materi Sejarah Pembentukan Pemerintahan Pertama Republik Indonesia

Materi Sejarah Pembentukan Pemerintahan Pertama Republik Indonesia

Sehari setelah dilaksanakan proklamasi para tokoh-tokoh nasional Indonesia mulai bergerak untuk membentuk pemerintahan pertama Republik Indonesia dengan melalui sidang PPKI yang dilaksanakan pada 18,19, dan 22 Agustus 1945. Sebelum melaksanakan sidang Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta berniat untuk menambahkan 9 orang anggota PPKI dari tokoh golongan muda seperti Chairul Saleh, Soekarni, dan Wikana, namun hal ini gagal dikarenakan tidak sepakatnya antara Chairul Saleh dengan Mohammad Hatta. Rapat PPKI dilaksanakan di Pejambon yang sekarang menjadi Departemen Kehakiman.

Sidang PPKI pada 18 Agustus 1945 menghasilkan keputusan sebagai berikut ini :
1. Melakukan pengesahan Undang-Undang Dasar 1945,
2. Menetapkan presiden dan wakil presiden,
3. Tugas presiden dibantuk Komite Nasional untuk sementara waktu,

Sidang PPKI pada 19 Agustus 1945 menghasilkan keputusan sebagai berikut ini :
1. Membentuk Komite Nasional,
2. Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi,
3. Membentuk 12 Departemen serta menunjuk para menterinya.

Sidang PPKI pada 22 Agustus 1945 menghasilkan keputusan sebagai berikut ini :
1. Membentuk BKR,
2. Membentuk KNIP,
3. Membentuk PNI.

Untuk lebih lengkap tentang sidang PPKI berikut penjelasan tentang hasil keputusan sidang PPKI :

UUD 1945

Pengesahan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan pengesahan dari rancangan Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan hasil kerja dari Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945, dimana rancangan Undang-Undang Dasar 1945 dikenal dengan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Dalam pengesahannya juga terdapat perubahan dalam pembukaan maupun batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana berikut ini.

Pembukaan
No. Jakarta Charter (Sebelum) UUD 1945 (Sesudah)
1.mukaddimah pembukaan
2....suatu hukum dasar negara Indonesiasuatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
3....berdasar kepada Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya...berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa
4....menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab...kemanusiaan yang adil dan beradab

Batang Tubuh
No. Sebelum Sesudah
1....dua orang wakil presiden seorang wakil presiden
2.Presiden harus seorang Indonesia asli dan beragama IslamPresiden harus orang asli Indonesia


Penetapan Presiden Dan Wakil Presiden

Dalam pemilihan dan penetapan presiden dan wakil presiden untuk pertama kalinya dilaksanakan oleh PPKI dikarenakan belum tersedianya lembaga tertinggi yang merupakan wakil rakyat. Dalam pemilihan presiden dan wakil presiden oleh PPKI dilakukan dengan aklamasi memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. Dalam pemilihan dan penetapan presiden dan wakil presiden dipilih berdasarkan besarnya jasa dan pengorbanan tokoh tersebut dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.


Pembentukan Kabinet Pertama

Kabinet pertama yang diterapkan Republik Indonesia merupakan kabinet presidensiil yang terbentuk dari 12 departemen dan 4 menteri negara serta pejabat tinggi negara. Berikut merupakan kabinet pertama Republik Indonesia :
a. Menteri Keuangan dijabat oleh Mr. Alexander Andries Maramis,
b. Menteri Pengajaran dijabat oleh Ki Hajar Dewantara,
c. Menteri Dalam Negeri dijabat oleh Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema,
d. Menteri Luar Negeri dijabat oleh Mr. Achmad Soebardjo,
e. Menteri Kesehatan dijabat oleh Dr. Buntaran Martoatmojo,
f. Menteri Kehakiman dijabat oleh Mr. Soepomo,
g. Menteri Penerangan dijabat oleh Mr. Ahmad Syarifuddin,
h. Menteri Keamanan Rakyat dijabat oleh Supriyadi,
i. Menteri Sosial dijabat oleh Mr. Iwa Kusuma Sumantri,
j. Menteri Kemakmuran dijabat oleh Ir. Raden Mas Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo,
k. Menteri Pekerjaan Umum dijabat oleh Abikusno Cokrosuyoso,
l. Menteri Perhubungan dijabat oleh Abikusno Cokrosuyoso.

Selain 12 menteri yang menjabat pada kabinet pertama Republik Indonesia, juga diangkatnya 4 menteri negara dan pejabat tinggi lainnya seperti berikut ini :
a. Menteri Negara dijabat oleh Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim, Mohammad Amir, Raden Otto Iskandardinata, dan Mr. Raden Mas Sartono.
b. Ketua Mahkamah Agung dijabat oleh Mr. Kusumah Atmaja,
c. Jaksa Agung dijabat oleh Mr. Gatot Tarunamiharjo,
d. Sekretaris Negara dijabat oleh Mr. Abdoel Gaffar Pringgodigdo.

12 departemen, 4 menteri negara, dan pejabat tinggi lainnya dalam kabinet pertama Republik Indonesia yang merupakan kabinet presidensiil dimana para menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab pula terhadap presiden. Namun pada 14 November 1945 setelah Maklumat Pemerintah, kabinet presidensiil diganti menjadi kabinet parlementer dimana para menteri bertanggung jawab kepada parlemen.


Pembagian Wilayah Indonesia Menjadi 8 Provinsi

a. Provinsi Sumatera dipimpin oleh gubernur Teuku Muhammad Hasan,
b. Provinsi Kalimantan dipimpin oleh gubernur Ir. H. Pangeran Muhammad Noor,
c. Provinsi Jawa Barat dipimpin oleh gubernur Mas Sutardjo Kertohadikusumo,
d. Provinsi Jawa Tengah dipimpin oleh gubernur Raden Pandji Soeroso,
e. Provinsi Jawa Timur dipimpin oleh gubernur Kanjeng Raden Mas Tumenggung Suryo,
f. Provinsi Maluku dipimpin oleh gubernur Johannes Latuharhary,
g. Provinsi Sulawesi dipimpin oleh gubernur Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi,
h. Provinsi Sunda Kecil dipimpin oleh gubernur I Gusti Ketut Pudja.


Komite Nasional Indonesia

Komite Nasional Indonesia didirikan dari tingkat daerah dengan nama Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) hingga tingkat pusat dengan nama Komite Nasional Indonesia Pusat. Dalam menjalankan tugasnya Komite Nasional Indonesia Pusat juga mengadakan sidang untuk pertama kalinya yang dipimpin langsung oleh ketuanya yaitu Kasman Singodimejo pada 29 Agustus 1945 dengan susunan pengurus KNIP sebagai berikut ini :
a. Ketua dijabat oleh Mr. Kasman Singodimejo,
b. Wakil Ketua I dijabat oleh Sutardjo Kartohadikusumo,
c. Wakil Ketua II dijabat oleh Johannes Latuharhary,
d. Wakil Ketua III dijabat oleh Adam Malik,
e. Anggota dengan berjumlah 137 orang.

Dalam melaksanakan tugasnya KNIP bertugas untuk membantu tugas presiden sebelum dibentuknya DPR dan MPR hasil pemilu. Namun kedudukan KNIP yang demikian ini sangatlah lemah, oleh sebab itu para tokoh golongan sosialis yang dipimpin langsung oleh Sutan Syahrir dan Amir Syarifuddin ingin memperkuat kedudukan KNIP dengna mendesak pemerintah untuk mengeluarkan maklumat yang digunakan untuk memperjelas dan memperkuat dari tugas dan tanggung jawab Komite Nasional. Akhirnya dikeluarkanlah Maklumat No. X/16 Oktober 1945 pada 16 Oktober 1945 yang berisikan tentang :
a. Komite Nasional memiliki kewenangan untuk menetapkan Garis Besar Haluan Negara,
b. Komite Nasional memiliki fungsi legislatif.

Semakin kuatnya kedudukan, membuat KNIP mendesak pemerintah untuk melakukan berbagai perubahan seperti berikut ini :
a. Lahirnya partai-partai baru,
Dengan dikeluarkannya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945 membuat kebijakan pemerintah mengizinkan lahirnya partai-partai baru seperti Permai, PNI, PRS, PKRI, PBI, Masyumi, PRJ, PKI, PSI, dan Parkindo.

b. Kabinet presidensiil diganti dengan kabinet parlementer,
Dengan berjalannnya kabinet presidensiil yang baru beberapa bulan yang akhirnya harus diganti menjadi kabinet parlementer setelah adanya Maklumat Pemerintah 14 November 1945.


Pembentukan BKR dan Badan Perjuangan  

Dalam rangka untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di daerah-daerah pemerintahan Indonesia, maka dibentuklah Badan Keamanan Rakyat (BKR). BKR bukan merupakan tentara dikarenakan agar tidak memancing kekuatan asing di Indonesia seperti kekuatan Jepang yang belum kembali ke negaranya maupun kekuatan sekutu. Badan Keamanan Rakyat sendiri dipimpin oleh Kaprawi dengan anggotanya yang terdiri dari PETA, Seinendan, Heiho, dan Keibodan.

Setelah kedatangan sekutu yang masuk ke Indonesia menjadikan BKR kurang berdaya, sehingga para pemuda kurang puas terhadap BKR. Akhirnya para pemuda membentuk badan-badan perjuangan sendiri seperti berikut ini :
a. Barisan Pemuda Indonesia,
b. Angkatan Pemuda Indonesia,
c. Pemuda Republik Indonesia,
d. Sabilillah,
e. Hizbullah,
f. Pemuda Indonesia Maluku,
g. Barisan Buruh Indonesia,
h. Barisan Rakyat Indonesia,
i. Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia,
j. Pemuda Sosialis Indonesia,
k. Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi.

Badan-badan perjuangan yang didirikan oleh para pemuda tersebut kemudian dihimpun menjadi satu kesatuan dalam wadah Komite Van Aksi yang terletak di Jalan Menteng 31 Jakarta dengan dipimpin oleh Adam Malik, Maruto Nitimihardjo, Soekarni, dan Chaerul Saleh.

Kemudian pemerintah juga mengeluarkan Maklumat 5 Oktober 1945 dengan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat dengan dipimpin langsung oleh Supriyadi, namun karena Supriyadi tidak pernah muncul dalam menjalankan tugas, maka tugasnya digantikan oleh Sudirman sebagai pimpinan tertinggi TKR dan Urip Sumoharjo menjabat sebagai kastaf dengan pangkat jendral. Pada 25 Januari 1946 TKR berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia. Pada 5 Mei 1947 dikeluarkanlah Dekrit Presiden untuk mendorong keefektifan daya juang dengan disatukannya badan-badan perjuangan. Secara resmi pada 3 Juni 1947 dibentuklah Tentara Nasional Indonesia yang terdiri dari Angkatan Laut, Darat, dan Udara yang merupakan penyempurnaan dari TRI.

Pada 1 Juli 1947 pemerintah juga mendirikan Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan dipimpin oleh Soekanto Tjokrodiatmodjo dan hari tersebut juga diperingati sebagai Hari Bhayangkara.

Materi Sejarah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

Materi Sejarah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

Peristiwa Rengasdengklok

Setelah terjadinya sebuah peristiwa pengeboman di daerah Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945, tiga tokoh penting Indonesia yakni Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat diundang oleh Marsekal Terauchi untuk menemuinya di Dalat, Vietnam. Ketiga tokoh tersebut diundang oleh Marsekal Terauchi untuk membicarakan sebuah keputusan bahwa pemerintah Jepang memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Pada tanggal 15 Agustus 1945 ketiga tokoh tersebut sampai di tanah air yang sontak langsung disambut oleh para pemuda yang menginginkan proklamasi segera dilaksanakan tanpa pengaruh Jepang. Para pemuda mengetahui kabar tentang menyerahnya Jepang dari radio luar negeri.

Dengan segera para pemuda menemui Ir. Soekarno dan tokoh golongan tua lainnya untuk segera melaksanakan agenda proklamasi. Akan tetapi para tokoh golongan tua tidak langsung menyetujui usulan dari golongan muda, karena masalah kemerdekaan harus dimusyawarahkan dalam sidang PPKI, karena PPKI merupakan badan yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Di sisi lain para tokoh golongan muda menganggap PPKI merupakan kaki tangan Jepang yang dimana dikhawatirkan kemerdekaan Indonesia masih terikat PPKI dan dianggap merupakan hadiah pemberian Jepang.

Dengan tidak diterimanya usulan dari golongan muda oleh golongan tua, maka para pemuda melakukan rapat yang dilakukan di Gedung Bakteriologi yang tepatnya di Pegangsaan Timur, Jakarta pada pukul 20.00 WIB. Dalam rapat tersebut dihadiri oleh banyak tokoh seperti Armansyah, Subianto, Wikana, Margono, Johar Nur, Chaerul Saleh, Subadio, dan Kusnandar. Setelah usai dalam melaksanakan rapat, Darwis dan Wikana menuju ke rumah Ir. Soekarno untuk mengajukan tuntutan untuk dilaksanakan proklamasi pada esok hari jika tidak dilaksanakan akan terjadi pertumpahan darah. Mendengar tuntutan tersebut, Ir. Soekarno langsung marah dan tidak bersedia untuk melaksanakan proklamasi sebelum menanyakan kepada wakil-wakil PPKI besok.

Dikarenakan situasi semakin sulit untuk menyatukan pemikiran antara golongan tua dan golongan muda, maka para tokoh golongan pemuda melakukan rapat yang dilakukan di Asrama Baperpi tepatnya di Jalan Cikini 71, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 24.00 WIB. Dalam rapat ini terjadi kesepakatan bahwa untuk mengamankan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Pengamanan ini dilaksanakan pada 15 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB oleh Singgih, Soekarni, dan Yusuf Kunto.

Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta akan dilepas setelah mendapatkan jaminan oleh Achmad Soebardjo bahwa proklamasi akan dikumandangkan paling lambat esok tanggal 17 Agustus 1945 pada pukul 12.00 WIB. Mendapat jaminan tersebut Codanco Subeno melepas Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta yang langsung dikembalikan ke Jakarta. Mereka tiba di Jakarta pada 23.00 WIB yang kemudian menuju untuk melakukan penyusunan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1 Jakarta.


Penyusunan Teks Proklamasi

Dalam penyusunan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda yang sekarang menjadi Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Soekarni, Achmad Soebardjo, Mbah Diro, Burhanuddin Mohammad Diah, dan anggota PPKI. Dalam penyusunan proklamasi dilakukan Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo di ruang makan dengan disaksikan tamu undangan beserta anggota PPKI.

Seiring waktu yang sudah larut malam Laksamana Maeda meninggalkan tokoh-tokoh tadi untuk beristirahat, sementara orang kepercayaan Laksamana Maeda yaitu Miyoshi bersama tokoh-tokoh lain seperti Burhanuddin Mohammad Diah, Mbah Diro, dan Soekarni masih menyaksikan Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo dalam menyusun teks proklamasi. Dalam penyusunannya Ir. Soekarno menuliskan rumusan teks proklamasi di secarik kertas sedangkan Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo menyumbangankan pikirannya secara lisan. Selain itu golongan muda dan tua berada di beranda rumah menunggu proses penyusunan teks proklamasi.

Setelah selesai dalam pembuatan rumusan proklamasi, rumusan tersebut ingin dimintakan tanda tangan kepada anggota PPKI sebagai wakil Indonesia. Namun keinginan tersebut ditolak oleh golongan muda yang menganggap PPKI merupakan kaki tangan Jepang. Dengan kejadian itu membuat suasana menjadi kacau dengan ditolaknya usulan anggota PPKI untuk menanda tangani teks klad atau rumusan proklamasi yang ditulis didalam secarik kertas. Untuk menengahi keadaan yang kacau tersebut, Soekarni mengusulkan untuk teks proklamasi tersebut ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia. Setelah itu usul Soekarni diterima dan selanjutnya rumusan tersebut diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Selanjutnya setelah diketik, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta langsung menanda tangani teks otentik tersebut. Dalam pengetikan terdapat beberapa perubahan berikut perbedaan teks klad dengan otentik.

Materi Sejarah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
http://www.kompasiana.com/kharismarona/perbedaan-naskah-proklamasi-tulisan-tangan-soekarno-dengan-hasil-ketikan-sayuti-melik_551742a1a333117007b65b45


Pembacaan Teks Proklamasi

Pada pukul 05.00 WIB para tokoh-tokoh yang ikut dalam proses penyusunan teks proklamasi kembali ke rumah masing-masing dengan perasaan bahagia. Mereka setuju untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia di kediaman Ir. Soekarno yang tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

Untuk mendukung suksesnya pelaksanaan proklamasi, para pemuda membagi tugas-tugas seperti menyebar luaskan berita akan dilaksanakan proklamasi, menyiapkan pengeras suara, dan menyiapkan mobil-mobil yang akan digunakan.

Dalam persiapan proklamasi terlihat cukup sibuk, Wakil Walikota Suwiryo memerintahkan Mr. Wilopo untuk mempersiapkan mikrofon dan pengeras suara untuk mendukung persiapan menjelang proklamasi.

Selain itu juga nampak sibuk Sudiro yang menjabat sebagai sekretaris Ir. Soekarno dengan memerintahkan kepada Suhud untuk menyiapkan tiang bendera dan Fatmawati yang merupakan istri Ir. Soekarno menjahit bendera sang merah putih.

Setelah semuanya sudah siap untuk melaksanakan proklamasi, pada pukul menjelang 10.00 WIB, para tokoh-tokoh nasional sudah siap berkumpul di kediaman Ir. Soekarno dengan susunan acara seperti berikut ini :
a. Proses pembacaan proklamasi,
b. Proses pengibaran bendera sang meah putih,
c. Sambutan walikota Suwiryo dan Dr. Moewardi.

Para pemuda juga antusias untuk menunggu detik-detik proklamasi. Para pemuda mendesak Moewardi untuk mengingatkan Ir. Soekarno agar melaksanakan proklamasi, namun Ir. Soekarno menolak dikarenakan ia tidak bisa melaksanakan proklamasi tanpa Mohammad Hatta. Pada tepat pukul 10.00 WIB, Latief Hendraningrat menghampiri Ir. Soekarno dikamar dengan mengabari bahwa semua sudah siap. Akhirnya Ir. Soekarno langsung ke halaman depan untuk melakukan pidato singkat yang didampingi dengan Mohammad Hatta membacakan teks proklamasi yang sudah diketik oleh Sayuti Melik.

Kabar proklamasi Indonesia cepat menyebar dikarenakan para pemuda yang sigap dalam menyebar luaskan kabar proklamasi melalui pamflet, berita beranting, serta surat kabar. Penyebaran kabar proklamasi ini juga dilakukan oleh Waidan B. Panelewen dan F. Wuz serta kawan-kawannya melalui radio Domei.

Materi Sejarah Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia

Materi Sejarah Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia

Dampak Ekonomi

1. Rakyat kekurangan sandang dan pangan, saking kekurangannya sandang rakyat pribumi sampai harus memakai pakaian yang terbuat dari karung goni.
2. Jepang melakukan monopoli dalam hal perdagangan,
3. Diterapkannya sistem ekonomi autarki yaitu sistem dimana setiap daerah harus mencukupi segala kebutuhannya sendiri,
4. Disitanya semua hal yang berhubungan dengan perusahaan atau sarana vital yang dimiliki Belanda seperti perusahaan telekomunikasi, tambang, dan listrik oleh Jepang.
5. Diterapkannya pembagian hasil panen petani dengan presentase 40% diberikan kepada petani dan 60% kepada Jepang.


Dampak Pendidikan

1. Materi kurikulum pendidikan yang digunakan Jepang berisi tentang materi untuk menunjang kepentingan Jepang dengan materinya seperti berikut ini :
a. Seikeirei, yaitu penghormatan terhadap bendera Jepang,
b. Menghormati adat istiadat budaya Jepang,
c. Wajib dalam menyanyikan lagu kimigayo,
d. Wajib dalam kerja bakti dan latihan jasmani.
2. Sekolah di Indonesia dikurangi,
3. Keadaan pendidikan di Indonesia semakin mengalami kemunduran,
4. Banyaknya pelajar yang menimba ilmu di sekolah berkurang 30%.

Dampak Politik

1. Aktivitas politik hanya ditujukan untuk kemenangan Jepang,
2. Pelarangan dalam aktivitas politik yang membahayakan Jepang, tetapi masih ada organisasi politik yang diizinkan untuk melakukan aktivitasnya yaitu MIAI
3. Lahirnya tokoh-tokoh pergerakan bawah tanah.


Dampak Budaya

1. Penerapan dalam penggunaan waktu Tokyo,
2. Penerapan dalam penggunaan tarikh Jepang dengan selisih 660 tahun yaitu tahun 1942 di Indonesia sama dengan tahun 2602 di Jepang.
3. Adanya budaya seikeirei, yaitu penghormatan terhadap bendera Jepang dengan cara membungkukkan badan terhadap bendera Jepang,
4. Adanya peringatan Tencosetsu, yaitu peringatan dimana hari kelahiran kaisar Hirohito,
5. Jepang mengizinkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa setelah Bahasa Jepang sehingga Bahasa Indonesia mengalami perkembangan pesat.

Dampak Sosial

1. Maraknya ditemukan kasus tindakan asusila, dalam pendudukannya di Indonesia, Jepang menjadikan wanita-wanita Indonesia menjadi korban pemuas nafsu oleh tentara-tentara Jepang,
2. Adanya kinrohosi dan romusha,
3. Dalam status sosial rakyat Indonesia naik setingkat dibandingkan dengan pada zaman Belanda, yaitu statusnya naik pada urutan kedua setelah Jepang,

Dampak Militer

Dampak dari pendudukan Jepang di Indonesia dalam bidang militer menghasilkan organisasi militer maupun semi militer seperti berikut ini :

Organisasi Militer
1. PETA,
PETA atau Pembela Tanah Air merupakan organisasi militer pada masa pendudukan Jepang. PETA didirikan pada 3 Oktober 1943 dengan mengemban tugas untuk membela tanah airnya dari ancaman sekutu dengan mengandalkan kekuatannya sendiri. Dalam jabatan pangkat PETA terbagi menjadi beberapa yaitu :
a. Daidanco atau komandan batalyon,
b. Cudanco atau komandan kompi,
c. Shodanco atau komandan peleton,
d. Bundanco atau komandan regu,
e. Giyuhei atau prajurit sukarela.

2. Heiho,
Heiho atau pembantu prajurit Jepang merupakan organisasi militer yang dibentuk atas instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 September 1942 dengan diisi prajurit yang ditempatkan langsung di barisan militer Jepang baik Angkatan Laut maupun Angkatan Darat. Untuk masuk bergabung menjadi anggota Heiho diperlukan syarat-syarat khusus antara lain seperti :
a. Umur 18-25 tahun,
b. Pendidikan minimal SD,
c. Berbadan sehat,
d. Berkelakuan baik.

Heiho sendiri memiliki tugas untuk membantu prajurit Jepang di dalam medan pertempuran. Anggotanya sendiri diberi hak untuk mengendalikan senjata anti-pesawat, mengemudikan pesawat, tank, dan artileri. Heiho memiliki kemampuan yang lebih terlatih daripada PETA, namun dari sekian banyak anggota Heiho tidak ada satupun yang memiliki pangkat sebagai perwira, dikarenakan pangkat perwira hanya dimiliki oleh orang Jepang.


Organisasi Semimiliter

1. Keibodan,
Keibodan atau barisan pembantu polisi merupakan organisasi semimiliter pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada 29 April 1943 dengan beranggotakan para pemuda yang berumur kurang lebih 23 sampai dengan 25 tahun. Tujuan dari dibentuknya organisasi ini adalah untuk membantuk polisi dalam melakukan pengamanan lalu lintas, desa, dan lain-lain.

2. Seinendan,
Seinendan atau barisan pemuda merupakan organisasi semimiliter pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada 9 Maret 1943 yang terdiri dari anggota pemuda berumur sekitar 14 sampai dengan 22 tahun

3. Fujinkai,
Fujinkai atau himpunan wanita merupakan organisasi semimiliter pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada Agustus 1943 yang terdiri dari anggota perkumpulan wanita yang berusia minimal 15 tahun dan bersedia dalam membantu perjuangan di medan perang. Wanita-wanita yang ikut dalam organisasi ini juga diberi latihan kemiliteran guna menunjang perjuangan di barisan belakang.

4. Suishintai,
Suisintai atau barisan pelopor merupakan organisasi semimiliter pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada Agustus 1944 yang merupakan organisasi pemuda semimiliter yang dibimbing langsung oleh para tokoh nasionalis seperti Ir. Soekarno dan Otto Iskandardinata. Tujuan dari organisasi ini bukan tidak lain untuk memberikan pelatihan militer kepada para pemuda. Suishintai juga merupakan sayap pemuda dari Jawa Hokokai yang terdiri kurang lebih 60.000 anggota.

5. Jibakutai,
Jibakutai atau barisan berani mati merupakan organisasi semimiliter pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Organisasi ini dibentuk pada 8 Desember 1944 yang diilhami oleh pilot Kamikaze yang mengorbankan jiwanya untuk menghancurkan lawan. Organisasi ini terdiri dari kurang lebih 50.000 orang yang dilatih di Cisarua, Bogor.

6. Gakukotai,
Gakukotai atau korps pelajar merupakan organisasi semimiliter pada masa pendudukan Jepang di Indonesia yang anggotanya mendapatkan pelatihan militer sekali dalam seminggu selama kurang lebih dua jam.

Materi Sejarah Perlawanan Masa Pendudukan Jepang

Materi Sejarah Perlawanan Masa Pendudukan Jepang

Dalam rangka untuk memperkuat posisi Jepang dalam kedudukannya dalam perang Asia Timur Raya. Jepang melakukan segala macam usaha untuk memperkuat diri dengan seperti mengerahkan kegiatan untuk mengeksploitasi tenaga kerja rakyat untuk menanam jarak, mengerahkan hasil panen, dan masih banyak lain.

Dalam menggalang pengerahan tenaga kerja, Jepang menciptakan program kinrohosi yaitu kerja dengan sukarela terhadap Jepang. Namun dalam perkembangannya program ini tidak mendapatkan simpatisan yang banyak dari rakyat Indonesia. Akhirnya Jepang mengganti program ini dengan program romusha yaitu kerja paksa untuk Jepang. Tenaga kerja paksa Jepang ini dimanfaatkan untuk membangun sarana dan fasilitas untuk Jepang seperti membangun jalan, rel kereta, lapangan terbang, sarana militer, gua pertahanan, dan jembatan. Kebijakan ini memberlakukan tenaga kerja rakyat untuk bekerja dari pagi hingga petang hari, bahkan banyak diantara mereka tidak digaji dan diberi makan. Tenaga kerja yang bermalas-malasan akan disiksa dan dianiaya, tak sedikit dari pekerja yang meninggal dunia. Untuk menghilangkan pandangan negatif dari romusha, Jepang memiliki insiatif dengan mendengung-dengungkan bahwa pekerja romusha merupakan prajurit ekonomi. Dengan kesengsaraan rakyat akibat kebijakan ini maka timbulah perlawanan dari berbagai daerah di Indonesia.

Perlawanan Rakyat Aceh

Perlawanan Rakyat Aceh terjadi dikarenakan ketidak tahanan melihat kesengsaraan dan penderitaan rakyat Aceh yang ditindas dengan semena-mena oleh pihak Jepang. Perlawanan ini dipimpin langsung oleh Tengku Abdul Jalil pada November 1942 di daerah Cot Plieng. Melihat perlawanan yang cukup membahayakan bagi Jepang, maka Jepang berusaha untuk melakukan perdamaian namun kerap kali ditolak oleh Tengku Abdul Jalil. Karena usaha perdamaiannya yang selalu ditolak, Jepang pun mengerahkan tentara dengan senjata lengkap untuk menyerang kelompok perlawanan yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Akhirnya Tengku Abdul Jalil berhasil ditembak mati oleh tentara Jepang.


Perlawanan Rakyat Singaparna

Perlawanan rakyat Singaparna terjadi dikarenakan pihak Jepang di daerah Singaparna melakukan hal yang semena-mena dan menindas seperti seikeirei, romusha, dan pengerahan hasil panen terhadap rakyat Singaparna. Perlawanan ini dipimpin langsung oleh Kyai Zainal Mustafa di Singaparna, Jawa Barat pada Februari 1944. Walaupun Jepang mengajak Kyai Zainal Mustafa untuk berdamai, namun sering kali ditolak bahkan utusan tentara Jepang yang mengirimkan amanat untuk berdamai dilucuti senjatanya oleh Kyai Zainal Mustafa. Karena usaha perdamaiannya yang sering kali ditolak Jepang megirimkan pasukan tentaranya untuk menyerang kelompok perlawanan Kyai Zainal Mustafa di Sukamanah. Akhirnya Kyai Zainal Mustafa beserta pengikutnya tertangkap dan dibawa ke Jakarta untuk dihukum mati.


Perlawanan PETA Blitar

Perlawanan PETA di Blitar terjadi karena ketidak sanggupan prajurit Pembela Tanah Air atau PETA melihat rakyat Blitar sengsara dan ditindas dengan semena-mena oleh pihak Jepang. Perlawanan ini dipimpin langsung oleh Supriyadi yang menjabat sebagai komandan PETA pada Februari 1945 pada pagi hari. Serangan yang dipimpin langsung oleh Supriyadi ini menyerang pos-pos Jepang yang menyebabkan banyak tentara Jepang yang tewas. Mendengar kabar tersebut tak selang lama kemudian Jepang mengirimkan pasukan tentara untuk menangkap prajurit PETA. Akhirnya 70 anggota prajurit PETA tertangkap dan diadili. Sementara itu Supriyadi yang menjabat sebagai komandan PETA dinyatakan hilang, kemungkinan diledakkan bersama kapal di laut Jakarta.


Perlawanan Rakyat Kalimantan 

Tidak hanya di Pulau Sumatera dan Jawa namun, perlawanan rakyat Kalimantan terhadap Jepang juga terjadi. Perlawanan ini dipimpin langsung oleh Pang Suma yaitu seorang tokoh penting Dayak yang sangat berpengaruh bagi rakyat. Hal ini membuat semangat perlawanan rakyat terhadap Jepang semakin memuncak. Namun akhirnya perlawanan ini mampu dipatahkan oleh Jepang.


Perjuangan Bawah Tanah

Perjuangan bawah tanah merupakan sebuah perjuangan secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi untuk melawan Jepang. Tokoh yang melakukan perjuangan ini bersifat nonkooperatif yaitu tidak ingin bekerja sama dengan Jepang. Hal tersebut sangatlah beresiko tinggi apabila mereka tertangkap oleh Jepang karena pada umumnya pejuang bawah tanah ini merupakan para pekerja di instansi Jepang, meskipun begitu mereka tidak rela apabila tanah airnya dijajah dan ditindas oleh Jepang. Tokoh-tokoh perjuangan bawah masa pendudukan Jepang seperti berikut ini :

a. Kelompok Sutan Syahrir,
Sutan Syahrir merupakan tokoh pergerakan nasional yang sangat terkenal pada masa pendudukan Belanda. Beliau sudah terbiasa untuk masuk keluar penjara pada masa Belanda karena perjuangannya dalam melawan Belanda. Beliau juga pernah mengobarkan perlawanan di Digul, Bandar Neira, dan yang terakhir di Sukabumi. Pada masa pendudukan Jepang, beliau dibebaskan oleh Jepang. Setelah dibebaskan beliau menggalang teman-temannya untuk berjuang secara diam-diam melawan Jepang.

b. Kelompok Soekarni,
Soekarni merupakan tokoh yang hampir sama dengan Sutan Syahrir, beliau juga merupakan tokoh pergerakan nasional pada masa pendudukan Belanda. Pada masa pendudukan Jepang, Soekarni menjadi bagian dari Sendenbu yaitu kelompok propaganda Jepang bersama dengan Mohammad Yamin. Soekarni juga menggalang dengan teman-temannya seperti Pandu Wiguna, Maruto Nitimaharjo, Kusnaeni, dan Adam Malik untuk menggalang orang-orang yang berjiwa revolusioner, mengungkap kebohongan dari Jepang, serta menyebar luaskan cita-cita proklamasi.

c. Kelompok Achmad Soebarjo.
Achmad Soebarjo juga merupakan tokoh pergerakan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang. Beliau memiliki jabatan sebagai Kepala Biro Riset Kaigun Bukanfu yaitu merupakan Kantor Penghubung Angkatan Laut yang terletak di Jakarta. Dalam perjuangannya Achmad Soebarjo aktif berjuang demi kemerdekaan Indonesia dengan cara menggalang teman-temannya yang bekerja di Angkatan Laut Jepang. Akhirnya Achmad Soebarjo berhasil dalam mendirikan Asrama Indonesia Merdeka, di dalam asrama inilah para pemuda nasionalis dimatangkan untuk menjadi pemimpin Indonesia.

Materi Sejarah Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang

Materi Sejarah Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang

Gerakan 3A

Materi Sejarah Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang
http://gofindworld.blogspot.co.id/2015/11/gerakan-3a.html

Gerakan 3A merupakan organisasi pergerakan yang dibentuk oleh Mr. Syamsudin pada 29 Maret 1942 dengan tujuan propaganda kepada rakyat Indonesia agar mendapatkan simpati dari rakyat. Gerakan 3A memiliki semboyan seperti berikut ini :
1. Nippon Cahaya Asia,
2. Nippon Pelindung Asia,
3. Nippon Pemimpin Asia.

Untuk menunjang keberhasilan organisasi ini maka dibentuklah komite di setiap daerah dengan tujuan untuk diperkenalkan kepada masyarakat. Bahkan organisasi ini juga membentuk sebuah subseksi organisasi Islam yang memiliki nama Persiapan Persatuan Umat Islam yang dipimpin langsung oleh Abikusno Cokro Suyoso. Namun seiring berjalannya waktu organisasi ini semakin lama semakin sedikit simpatisannya karena janji yang dijanjikan oleh Gerakan 3A banyak yang merupakan omong kosong belaka.


Putera

Organisasi yang memiliki nama panjang Pusat Tenaga Rakyat ini merupakan organisasi pergerakan masa pendudukan Jepang yang didirikan pada 16 April 1943 dengan tujuan untuk menggalang rakyat yang memiliki jiwa nasionalisme dan intelektual yang tinggi untuk bergabung dalam kepentingannya melawan sekutu. Organisasi ini memiliki tokoh-tokoh pemimpin seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan Mas Mansyur.

Kepemimpinan dalam pengurus Putera dibedakan menjadi pengurus pusat dan daerah. Pengurus pusat dipimpin oleh empat serangkai sementara itu pengurus daerah dipimpin tergantung dari tingkat daerahnya yaitu di tingkat shu atau karisidenan, ken atau kota kabupaten, dan gun atau kawedanan. Dalam menjalankan organisasi dibentuk sebuah tim penasehat Putera yang terdiri dari orang Jepang seperti Akiyama, Miyoshi, Iciro Yamasaki, dan Taniguci.

Seiring berjalannya waktu organisasi ini mendapat dukungan dari banyak pihak seperti berikut ini :
1. Ikatan Sport Indonesia,
2. Pengurus Besar Istri Indonesia,
3. Persatuan Guru Indonesia,
4. Badan Perantaraan Pelajar Indonesia,
5. Perkumpulan Pegawai Pos Menengah,
6. Barisan Banteng,
7. Pegawai Pos Telegraf Telepon dan Radio.

Karena kekhawatiran pihak Jepang terhadap organisasi Putera yang semakin lama semakin menunjukkan organisasi ini dimanfaatkan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada 1944 Putera resmi dibubarkan.

Jawa Hokokai 

Jawa Hokokai atau disebut juga Kebaktian Rakyat merupakan organisasi yang dibentuk oleh Jepang melalui panglima tentara ke-16 Kumakici Harada yang disebabkan Jepang perlahan sudah mulai terdesak yang ditandai dengan satu persatu jajahan Jepang jatuh ke tangan sekutu. Tujuan dari dibentuknya organisasi ini adalah untuk mengharapkan rakyat Jawa meningkatkan baktinya dengan cara seperti :
1. Mempertebal persaudaraan,
2. Mengorbankan diri,
3. Melaksanakan sesuatu dengan bukti yang nyata.

Jawa Hokokai merupakan organisasi yang resmi buatan Jepang yang dipimpin langsung oleh Gunseikan di tingkat pusat dengan penasehatnya Ir. Soekarno dan Hasyim Asy'ari. Jawa Hokokai sendiri dibentuk dari tingkat pusat sampai tingkat daerah bahkan sampai tingkat rukun tetangga atau juga disebut tonarigumi.

MIAI

Majelis Islam A'la Indonesia merupakan organisasi yang didirikan oleh K. H. Mas Mansyur, K. H. Abdul Wahab, dan K. H. Ahmad Dahlan di Surabaya pada 25 September 1937. Awal mulanya organisasi ini memiliki tujuan untuk mempersatukan langkah membela Islam dan mempererat hubungan antar organisasi Islam. Namun semua itu berubah ketika Jepang masuk ke Indonesia, sehingga organisasi ini memiliki tugas untuk mengumpulkan Baitul Maal dan menyelenggarakan Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI).

Karena Jepang khawatir akan simpati yang sangat besar dari rakyat Indonesia maka organisasi ini pada Oktober 1943 resmi dibubarkan dan digantikan perannya oleh Masyumi.

Cuo Sangi In

Cuo Sangi In merupakan organisasi yang berfungsi sebagai badan pertimbangan pusat yang didirikan pada 1 Maret 1943. Tugas-tugas organisasi ini seperti menjawab pertanyaan tentang persoalan politik, mengajukan usul kepada pemerintah, dan menentukan tindakan yang akan dilakukan Jepang.

Cuo Sangi In sendiri terdiri dari 43 orang anggota yang merupakan utusan dari karisidenan dan kota praja, serta dari daerah Surakarta dan Yogyakarta.

Materi Sejarah Jepang Masuk Ke Indonesia

Materi Sejarah Jepang Masuk Ke Indonesia

Jepang Masuk Ke Indonesia

Jepang mulai memasuki wilayah Indonesia tepatnya di Tarakan dan Balikpapan pada 12 Januari 1942. Selanjutnya Pontianak dan Palembang berhasil dikuasai dan direbut oleh Jepang pada Februari 1942. Selain itu pada 19 Februari 1942 Jepang juga berhasil menghancurkan Armada Serikat di laut Jawa.

Jepang juga berhasil dalam mendaratkan tentaranya di Jawa pada 1 Maret 1942 setelah sukses dalam mengalahkan pasukan Belanda yang dipimpin oleh Karl Dorman. Selain itu juga Jepang pada 5 Maret 1942 sukses dalam menguasai Jakarta disusul dengan daerah Bandung dan Kalijati.

Belanda menyerah kepada Jepang tanpa syarat pada 8 Maret 1942 dengan menandatangani perjanjian Kalijati yang disaksikan langsung oleh Hitoshi Imamura sebagai wakil Jepang dan Hein Ter Poorten sebagai wakil Belanda.

Bentuk Pemerintahan Militer

1. Tentara ke enam belas dipimpin oleh Angkatan Darat yang meliputi Jawa dan Madura dengan pusatnya di Jakarta.

2. Tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh Angkatan Darat yang meliputi Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi.

3. Armada Selatan kedua dipimpin oleh Angkatan Laut Jepang yang meliputi Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara, dan Irian Jaya dengan pusatnya di Ujung Pandang.

Susunan Pemerintahan Militer

1. Gunshirekan,
Gunshirekan merupakan jabatan panglima tertinggi militer pada waktu itu yang dijabat oleh Hitoshi Imamura atau yang mempunyai julukan lain Harimau Malaya.

2. Gunseikan,
Gunseikan merupakan jabatan kastaf militer yang dijabat pada waktu itu oleh Mayor Jendral Seizaburo. Kantor yang dimiliki oleh Gunseikan disebut dengan Gunseikanbu yang memiliki 5 departemen sebagai berikut ini :
a. Shihobu, merupakan departemen yang mengurus kehakiman,
b. Kotsubu, merupakan departemen yang mengurus lalu lintas,
c. Somobu, merupakan departemen yang mengurus dalam negeri,
d. Sangvobu, merupakan departemen yang mengurus industri, perusahaan, dan kerajinan tangan,
e. Zaimubu, merupakan departemen yang mengurus keuangan.

3. Gunseibu,
Gunseibu merupakan jabatan dalam pemerintahan militer Jepang yang mempunyai jabatan seperti gubernur dimana menjadi koordinator pemerintahan dengan tugas memulihkan keamanan dan ketertiban. Wilayah Gunseibu di Indonesia seperti berikut ini :
a. Jawa Barat dengan pusat di Bandung,
b. Jawa Tengah dengan pusat di Semarang,
c. Jawa Timur dengan pusat di Surabaya.

Pemerintahan Sipil

Jepang dalam menjalankan pemerintahan sipil di Indonesia membuat UU No.27 dan UU No.28 tentang pemerintahan sipil dengan tujuan untuk mendukung kelancaran dalam pemerintahan sipil. Pemerintahan sipil Jepang di Indonesia dibagi menjadi beberapa seperti berikut ini :
a. Shu, merupakan tingkat karisidenan. Di Pulau Jawa dibagi menjadi 17 Shu,
b. Shi, merupakan tingkat kota praja,
c. Ken, merupakan tingkat kabupaten atau kota,
d. Gun, merupakan tingkat kawedanan,
e. Son, merupakan tingkat kecamatan,
f. Ku, merupakan tingkat desa,
g. Tonarigumi, merupakan tingkat rukun tetangga.

Sikap Rakyat

Saat Jepang masuk ke wilayah Indonesia, Jepang disambut dengan baik oleh rakyat Indonesia yang dikarenakan oleh beberapa faktor seperti berikut ini :
1. Rakyat Indonesia sudah antipati dengan Belanda yang menjajah Indonesia selama 3,5 abad,
2. Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda tidak untuk menjajah tetapi untuk membangun demi terciptanya Asia Timur Raya,
3. Jepang mengaku kepada Indonesia sebagai saudara tua.

Latihan Soal Sejarah Pergerakan Nasional

Latihan Soal Sejarah Pergerakan Nasional

A. Soal Pilihan Ganda

1. Berikut ini yang termasuk dalam faktor eksternal dari pergerakan nasional adalah...
a. Jepang mengalahkan Rusia,
b. Kejayaan Nusantara pada masa lampau,
c. Perang Dunia I,
d. Belanda kalah dari Jepang,
e. Lahirnya tokoh cendekiawan.

2. Keberhasilan dalam melaksanakan pergerakan nasional Asia-Afrika merupakan pendorong munculnya pergerakan nasional di Nusantara apabila ditinjau dari sisi...
a. Dalam,
b. Luar,
c. Simpatik,
d. Empati,
e. Perjuangan.

3. Sifat perjuangan organisasi pada masa periode radikal adalah...
a. Nonkooperatif,
b. Tertutup,
c. Terbuka,
d. Kooperatif,
e. Nasionalis.

4. Pada 20 Mei 1908 merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia karena lahirnya organisasi pertama dan sekaligus diperingati sebagai hari...
a. Kebangkitan Nasional,
b. Pergerakan Nasional,
c. Organisasi Nasional,
d. Kebangkitan Pemuda,
e. Sumpah Pemuda.

5. Berikut ini yang merupakan organisasi yang ada pada periode awal perkembangan adalah...
a. Parindra,
b. Indische Partij,
c. PNI,
d. Budi Utomo,
e. Perhimpunan Indonesia.

6. Organisasi pergerakan nasional Indonesia yang masih bergerak hingga saat ini adalah...
a. Partai Nasional Indonesia,
b. Budi Utomo,
c. Partai Komunis Indonesia,
d. Perhimpunan Indonesia,
e. Muhammadiyah.

7. Tokoh yang mengemban tugas melanjutkan penyebaran Muhammadiyah setelah K. H. Ahmad Dahlan adalah...
a. Samanhudi,
b. Hamka,
c. Wahidin Sudirohusodo,
d. Cokroaminoto,
e. Prawirodirjo.

8. Organisasi Serikat Dagang Islam didirikan di Surakarta pada 1911 oleh tokoh...
a. Dr. Sutomo,
b. Prawirodirjo,
c. Samanhudi,
d. Cokroaminoto,
e. Hamka.

9. ISDV merupakan organisasi yang mempunyai paham komunis yang didirikan oleh...
a. Semaun,
b. Darsono,
c. Karl Marx,
d. Sneevliet,
e. Adam Smith.

10. Dibawah ini merupakan salah satu tokoh yang termasuk dalam tiga serangkai adalah...
a. Dr. Sutomo,
b. Cokroaminoto,
c. Prawirodirjo,
d. Wahidin Sudirohusodo,
e. Cipto Mangunkusumo.

11. Cita-cita Indiche Partij yang berisi mempersatukan semua Indiers dimuat dalam sebuah majalah yang disebarluaskan oleh...
a. De Netherland,
b. De Express,
c. Holand Express,
d. Hindia Putera,
e. Ducth Express.

12. Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi yang didirikan di Belanda tepatnya di kota...
a. Amsterdam,
b. Den Haag,
c. Rotterdam,
d. Alkmaar,
e. Deventer.

13. Serikat Islam merupakan organisasi yang terpengaruh oleh paham komunisme oleh ISDV yang membuat Serikat Islam terpecah menjadi...
a. SI hitam dan SI putih,
b. SI kapitalis dan SI komunis,
c. SI rakyat dan SI komunis,
d. SI merah dan SI hitam,
e. SI putih dan SI merah.

14. Partai Nasional Indonesia merupakan organisasi yang dibentuk pada masa periode radikal yang diketuai oleh...
a. Ir. Soekarno,
b. Hatta,
c. Dr. Sutomo,
d. R. M. Noto Suroto,
e. Wiryosanjoyo.

15. Asas yang diterapkan oleh Partai Nasional Indonesia untuk mencapai tujuannya adalah...
a. Indonesia Merdeka,
b. Jawa Raya,
c. Indonesia Berparlemen,
d. Adil dan Bertanggungjawab,
e. Percaya pada diri sendiri.

16. Dari segi arti kata organisasi Tri Koro Darmo memiliki maksud sebagai...
a. Tiga tujuan mulia,
b. Tiga asas mulia,
c. Tiga tujuan wajib,
d. Tiga perintah mulia,
e. Tiga perkara mulia.

17. Berikut ini yang merupakan hasil dari sebuah kongres Pemuda 2 yang dilakukan pada 1928 adalah...
a. Indonesia berdaulat,
b. Sumpah pemuda,
c. Indonesia bersatu,
d. Persatuan pemuda,
e. Sumpah Indonesia.

18. Berikut ini tokoh yang merupakan pertama kali yang membawakan sekaligus memperkenalkan lagu kebangsaan Indonesia pertama kali pada kongres Pemuda 2 pada 1928 adalah...
a. Kusbini,
b. W. R. Soepratman,
c. Simanjuntak,
d. Ismail Marzuki,
e. Husein Mutahar.

19. Berikut ini yang merupakan semboyan yang terkenal dari organisasi GAPI adalah...
a. Jawa Raya,
b. Indonesia Bersatu,
c. Indonesia Berdaulat,
d. Indonesia Berparlemen,
e. Indonesia Berdemokrasi.

20. Berikut ini yang merupakan judul dari artikel yang berisi sebuah kritik Ki Hajar Dewantara yang mengkritik Belanda yang mengajak bangsa Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan Belanda adalah...
a. Als ik en Nederlanders Was,
b. Max Havelaar,
c. Habis gelap terbitlah terang,
d. Een Eereschlud,
e. Poor Netherlands.

21. Cita-cita Tri Koro Darmo untuk menyatukan pendapat kaum muda di Pulau Jawa disebut dengan...
a. Jawa Bersatu,
b. Jawa Raya,
c. Jawa Berdaulat,
d. Jawa Jaya,
e. Semangat Jawa.

22. Berikut ini merupakan salah satu dari tokoh GAPI adalah...
a. Amir Syarifuddin,
b. Ir. Soekarno,
c. Dr. Sutomo,
d. Ki Hajar Dewantara,
e. R. M. Noto Suroto.

23. Untuk mempersatukan partai dan organisasi kecil di Nusantara maka diadakanlah kongres fusi di kota...
a. Surabaya,
b. Yogyakarta,
c. Semarang,
d. Surakarta,
e. Kediri.

24. Berikut ini yang merupakan arti dari salah satu asas Taman Siswa yang berbunyi "Ing ngarso sung tuladha" adalah...
a. Yang di belakang memberi semangat,
b. Yang di tengah menjalin kerja sama,
c. Yang di depan memberi teladan,
d. Yang di samping memberi motivasi,
e. Yang di atas memberikan takdir.

25. Taman Siswa merupakan organisasi yang terdapat pada masa periode...
a. Awal perkembangan,
b. Nasional politik,
c. Radikal,
d. Sumpah pemuda,
e. Bertahan.



B. Soal Esai

1. Sebutkan faktor-faktor internal yang mendorong pergerakan nasional di Nusantara!

2. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan Budi Utomo kurang diminati oleh golongan muda!

3. Sebutkan tujuan-tujuan yang dimiliki oleh organisasi Serikat Islam!

4. Mengapa Serikat Islam dapat terpecah menjadi SI merah dan SI putih?

5. Sebutkan tujuan-tujuan yang dimiliki oleh organisasi Muhammadiyah!

6. Sebutkan tokoh-tokoh tiga serangkai yang mendirikan organisasi Indische Partij!

7. Sebutkan asas pokok Perhimpunan Indonesia yang disampaikan oleh Iwa Kusumasumantri!

8. Sebutkan tujuan-tujuan dari dibentuknya organisasi Tri Koro Darmo!

9. Sebutkan isi Sumpah Pemuda dengan ejaan asli!

10. Sebutkan organisasi-organisasi pada masa periode semangat sumpah pemuda!

Latihan Soal Sejarah Perlawanan Terhadap Kolonialisme Di Nusantara

Latihan Soal Sejarah Perlawanan Terhadap Kolonialisme Di Nusantara

A. Soal Pilihan Ganda

1. Tokoh yang berasal dari Portugis yang mampu menguasai wilayah Malaka pada 1511 adalah...
a. Del Cano,
b. Afonso de Alburquerque,
c. Colombus,
d. Vasco da Gamma,
e. Barentz.

2. Tokoh yang diutus oleh kerajaan Demak dalam membantu perlawanan Portugis di wilayah Malaka adalah...
a. Adipati Unus,
b. Sultan Trenggono,
c. Fatahillah,
d. Raden Patah,
e. Katir.

3. Berikut ini merupakan tujuan kerajaan di Jawa melawan Portugis di Malaka adalah...
a. Agar kerajaan di Jawa dapat menjalin hubungan yang baik dengan kerajaan di Malaka,
b. Agar dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Malaka dalam bidang pertahanan,
c. Agar Portugis tidak masuk ke Jawa,
d. Agar kerajaan Jawa mendapatkan hibah tanah kekuasaan di Malaka,
e. Agar Malaka tidak menjalin hubungan yang rahasia dengan Portugis.

4. Berikut ini merupakan daerah yang membantu Malaka dalam melawan Portugis adalah...
a. Batavia dan Banjar,
b. Demak dan Batavia,
c. Jepara dan Batavia,
d. Demak dan Jepara,
e. Banjar dan Demak.

5. Tokoh yang berasal dari Jepara yang memberikan bantuan 100 kapal dan 1000 pasukan kepada Malaka adalah...
a. Katir,
b. Sultan Trenggono,
c. Fatahillah,
d. Raden Patah,
e. Adipati Unus.

6. Portugis berhasil mendarat di Ternate untuk melakukan memonopoli perdagangan rempah-rempah yang terjadi pada tahun...
a. 1531,
b. 1521,
c. 1511,
d. 1513,
e. 1512.

7. Perlawanan yang dilakukan oleh Sultan Khairun di Ternate mengalami kegagalan karena terbunuh saat acara perdamaian, yang selanjutnya usaha perlawanannya dilanjutkan oleh...
a. Babullah,
b. Fatahillah,
c. Matulessy,
d. Hasanuddin,
e. Arupalaka.

8. Pada saat terjadi perlawanan Mataram yang menjadi gubernur jenderal VOC saat itu adalah...
a. Raffles,
b. J. P. Coen,
c. Pieter Both,
d. Laurens Reael,
e. Pieter De Carpentier.

9. Perlawanan Mataram yang terjadi di Batavia pada 1628 yang dipimpin oleh Sultan Agung yang beranggotakan tidak kurang dari ...pasukan.
a. 1000,
b. 1500,
c. 1550,
d. 1750,
e. 1800.

10. Belanda saat melakukan ikut campur dalam masalah internal di kerajaan Banten yang mengakibatkan...
a. Permasalahan dalam kerajaan Banten segera teratasi,
b. Rakyat Banten melayangkan protes keras terhadap pemerintahan Banten,
c. Kerajaan Banten menjadi kurang murni dalam menjalankan pemerintahan,
d. Terjadinya banyak korupsi di dalam pemerintahan Banten,
e. Terjadi perebutan kekuasaan Banten.

11. Setelah Sultan Ageng Tirtayasa lengser dari jabatannya sebagai raja Banten dan digantikan oleh...
a. Sultan Haji,
b. Sultan Agung,
c. Fatahillah,
d. Pangeran Purbaya,
e. Syeikh Yusuf.

12. Berikut ini yang merupakan cita-cita dari Hasanuddin yang tidak tercapai yang disebabkan kedatangan Belanda adalah...
a. Mempersatukan seluruh wilayah Makassar,
b. Meningkatkan sektor perdagangan,
c. Melakukan penyebaran agama Islam secara menyeluruh,
d. Bekerja sama dengan Portugis dalam menjalankan perdagangan,
e. Menguasai seluruh wilayah Malaka menjadi wilayah Makasar.

13. Aru Palaka memiliki jabatan memegang kekuasaan sebagai raja di kerajaan...
a. Ternate,
b. Tidore,
c. Bone,
d. Gowa,
e. Tallo.

14. Berikut ini merupakan latar belakang perang Padri yang disebabkan pertentangan oleh...
a. Belanda dan rakyat Padang,
b. Kaum agama dan kaum nasrani,
c. Kaum adat dan kaum tetua,
d. Kaum agama dan kaum adat,
e. Kaum ulama dan Belanda.

15. Pemimpin besar yang memimpin perang Padri adalah...
a. Sultan Agung,
b. Teuku Saleh,
c. Teungku Cik di Tiro,
d. Babullah,
e. Tuanku Imam Bonjol.

16. Tokoh yang melanjutkan perjuangan perlawanan Aceh setelah Teuku Umar gugur adalah...
a. Teungku Cik di Tiro,
b. Teuku Saleh,
c. Cut Nyak Dien,
d. Cut Nyak Meutia,
e. Tuanku Imam Bonjol.

17. Perang Diponegoro melawan Belanda terjadi yang diawali pada tahun 1825 dan diakhiri pada tahun...
a. 1830,
b. 1835,
c. 1840,
d. 1845,
e. 1850.

18. Nama asli dari tokoh Pattimura yang memimpin perlawanan Maluku terhadap Belanda adalah...
a. Paulus Tiahahu,
b. Martha Christina Tiahahu,
c. Thomas Tiahahu,
d. Paulus Horison,
e. Thomas Matulessy.

19. Tokoh yang melanjutkan perlawanan setelah Thomas Matulessy di Maluku adalah...
a. Paulus Tiahahu,
b. Martha Christina Tiahahu,
c. Thomas Tiahahu,
d. Paulus Horison,
e. Pattimura.

20. Perlawanan Maluku diakhiri dengan dihukum gantungnya pemimpin Maluku yaitu Pattimura di ...
a. Benteng Duurstede,
b. Benteng Deverdijk,
c. Hutan Kayuputih,
d. Benteng Victoria,
e. Alun-alun Ternate.

21. Hukum yang menjadi latar belakang terjadinya perlawanan di Bali terhadap Belanda adalah...
a. Hukum Tawan Karang,
b. Hukum Puputan,
c. Hukum Adat Bali,
d. Hukum Tetua Bali,
e. Hukum Tawan Perang.

22. Tokoh terkenal di Kerajaan Buleleng yang memimpin perlawanan Bali terhadap Belanda adalah...
a. I Gusti Ngurah Anom,
b. I Gusti Ketut Jelantik,
c. Sri Kesari Warmadewa
d. Udayana,
e. Sisinga Mangaraja.

23. Kerajaan Banjar merupakan salah satu kerajaan di Nusantara yang terletak memanjang di...
a. Kalimantan Timur dan Selatan,
b. Jawa Tengah,
c. Kalimantan Selatan dan Tengah,
d. Sulawesi Utara,
e. Kalimantan Barat dan Tengah.

24. Raja terakhir yang melakukan perlawanan melawan Belanda di Banjar adalah...
a. Antasari,
b. Hasanuddin,
c. Babullah,
d. Hidayatullah,
e. Muhammad Seman.

25. Raja yang pernah memimpin Kerajaan Banjar yang harus wafat dikarenakan cacar adalah...
a. Muhammad Seman,
b. Hidayatullah,
c. Babullah,
d. Hasanuddin,
e. Antasari.


B. Soal Esai

1. Jelaskan secara kronologis bagaimana Sultan Khariun dapat terbunuh oleh Portugis!

2. Mengapa kerajaan di Jawa membantu Malaka dalam menghadapi Portugis?

3. Sebutkan kerajaan dan bantuan yang diberikan oleh kerajaan di Jawa terhadap Malak dalam menghadapi Portugis!

4. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan perlawanan Sultan Agung Hanyokrokusumo gagal dalam melawan VOC di Batavia!

5. Jelaskan secara kronologis penyebab Sultan Ageng Tirtayasa dilengserkan oleh anaknya sendiri!

6. Apakah yang dimaksud dengan Hukum Tawan Karang?

7. Apakah yang dimaksud dengan perang puputan saat perlawanan di Bali terhadap Belanda?

8. Apakah yang dimaksud dengan perang gerilya?

9. Apakah yang dimaksud taktik devide et impera oleh Belanda?

10. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perang Banjar!

Latihan Soal Sejarah Kolonialisme Imperialisme Bangsa Barat Di Nusantara

Latihan Soal Sejarah Kolonialisme Imperialisme Bangsa Barat Di Nusantara

A. Soal Pilihan Ganda

1. Dibawah ini yang tidak menjadi faktor khusus yang mendasari kolonialisme dan imperialisme di Nusantara adalah...
a. Keinginan mendapatkan rempah-rempah,
b. Keinginan untuk melakukan perniagaan,
c. Keinginan mendapatkan daerah jajahan,
d. Keinginan menyebarkan agama nasrani,
e. Keinginan meluruskan agama nasrani.

2. Berikut ini yang merupakan dampak perang salib bagi Konstatinopel adalah...
a. Semakin kuatnya perekonomian Konstatinopel,
b. Perdagangan di Konstatinopel ditutup,
c. Memperkuat wilayah Konstatinopel,
d. Menjadikan pusat perdaganan Eropa,
e. Memperkuat hubungan dengan negara-negara muslim.

3. Berikut ini yang merupakan perjanjian yang berisi tentang pembagian penjelajahan samudera yang dilakukan oleh Bangsa Eropa ke dunia belahan timur adalah...
a. Maastricht,
b. Bongaya,
c. Convention Of London,
d. Saragoza,
e. Tordesillas.

4. Tokoh dari Portugis yang pertama kali mencoba melakukan penjelajahan samudera adalah...
a. Afonso de Albuquerque,
b. Bartholomeus Dias,
c. Vasco da Gamma,
d. J. P. Coen,
e. Del Cano.

5. Dalam penjelajahan samudera oleh Portugis yang menemukan daerah Cape of Hope adalah...
a. Afonso de Albuquerque,
b. Bartholomeus Dias,
c. Vasco da Gamma,
d. J. P. Coen,
e. Del Cano.

6. Pada tahun 1511 Bangsa Eropa yang pertama kali datang di Nusantara dan mampu menguasai Malaka adalah...
a. Portugis,
b. Belanda,
c. Inggris,
d. Spanyol,
e. Perancis.

7. Saat Portugis mendarat di Ternate awalnya diteruma dengan baik, namun seiring berjalannya waktu terjadi perlawanan oleh rakyat Ternate yang disebabkan oleh...
a. Portugis melakukan kerjasama dengan Maluku secara sepihak,
b. Portugis melakuan perjanjian rahasia dengan Raja Ternate,
c. Portugis dalam melakukan perdagangan tidak melakukan politik monopoli,
d. Raja dilakukan sewenang-wenang oleh Portugis,
e. Portugis terlalu banyak melakukan pembelian rempah-rempah.

8. Tokoh Spanyol yang melakukan penjelajahan samudera hingga sampai ke kepulauan Massava dan harus gugur dalam pertempuran melawan orang Mactan adalah...
a. Del Cano,
b. Colombus,
c. Barentz,
d. Magellan,
e. Pilgrim Father.

9. Perjanjian yang mengakhiri pertentangan antara Spanyol dengan Portugis di Maluku merupakan isi dari perjanjian...
a. Konferensi Terbatas Maluku,
b. Saragoza,
c. Convention Of London,
d. Bongaya,
e. Tordesillas.

10. Berikut ini yang merupakan dasar Belanda juga melakukan penjelajahan samudera adalah...
a. Belanda mengalami musim dingin yang panjang,
b. Belanda mengalami kegagalan panen yang hebat,
c. Belanda mengalami krisis dalam perekonomian,
d. Belanda ingin memperluas daerah jajahan,
e. Belanda dilarang untuk membeli rempah-rempah di Lisabon.

11. Berikut ini adalah tempat pertama kali yang dijadikan Belanda sebagai pusat untuk membeli rempah-rempah adalah...
a. Lisabon,
b. Nusantara,
c. Madrid,
d. Benfica,
e. Marseille.

12. Tokoh Belanda yang berhasil sampai pertama kali di Banten pada 1596M adalah...
a. Barentz,
b. Del Cano,
c. J. P. Coen,
d. Jacob Van Neck,
e. Cornelis De Houtman.

13. Tokoh Belanda Jacob Van Neck datang di Banten disambut dengan baik oleh rakyat Banten dikarenakan...
a. Belanda memberikan hadiah kapal kepada Sultan Banten,
b. Belanda mendukung penyebaran agama Islam,
c. Belanda dapat dimanfaatkan dalam perselisihan melawan Portugis,
d. Belanda melakukan perjanjian yang sangat menguntungkan,
e. Belanda sangat ingin memajukan kesejahteraan kehidupan masyarakat Banten.

14. Berikut ini merupakan tokoh yang mendirikan Batavia sebagai pusat pemerintahan VOC dilakukan oleh...
a. J. P. Coen,
b. Pieter Both,
c. Gerard Renyst,
d. Pieter De Carpentier,
e. Laurens Reael.

15. Kebijakan yang diterapkan oleh VOC dalam membatasi tanaman komoditas dagang yang berlebihan disebut...
a. Pelayaran Hongi,
b. Monopoli,
c. Ekstirpasi,
d. Contingenten,
e. Verplichte Leverentie.

16. Setelah VOC mengalami keruntuhan, kekuasaan di Nusantara diambil alih oleh...
a. Raffles,
b. Van Der Capellen,
c. Daendels,
d. Laurens Reael,
e. Pieter De Carpentier.

17. Pada masa pemerintahan Belanda, VOC dalam menjalankan tugasnya memiliki hak istimewa yang disebut dengan hak...
a. Oktroi,
b. Hongi,
c. Ekstirpasi,
d. Landrent,
e. Contingenten.

18. Gubernur jendral yang pernah berkuasa di Nusantara yang merupakan pelopor dari Kebun Raya Bogor adalah...
a. Daendels,
b. Pieter Both,
c. J. P. Coen,
d. Laurens Reael,
e. Raffles.

19. Wujud protes yang dilakukan bangsa barat terhadap kekejaman kebijakan Belanda di Nusantara merupakan wujud dari...
a. Emansipasi,
b. Empati,
c. Sosialisasi,
d. Politisasi,
e. Kemanusiaan.

20. Berikut ini merupakan isi dari kebijakan Trias Van Deventer, kecuali...
a. Irigasi,
b. Migrasi,
c. Edukasi,
d. Pengairan,
e. Pemulihan.

21. Undang-undang yang mengatur tentang tanah pada masa kebijakan pintu terbuka adalah...
a. UU Agraria 1870,
b. UU Agraria 1780,
c. UU Suiker Wet 1870,
d. UU Suiker Wet 1780,
e. UU Landrent.

22. Dalam protes tokoh Belanda Eduard Dowes Dekker dituangkan dalam tulisannya yang berjudul...
a. Habis Gelap Terbitlah Terang,
b. Max Havelar,
c. Een Eereschlud,
d. Als ik een Nederlander was,
e. Kerasnya hidup di jajahan.

23. Trias Van Deventer merupakan kebijakan yang dikeluarkan pada masa...
a. Politik liberal,
b. Politik utang budi,
c. Politik etis,
d. Politik konservatif,
e. Politik kooperatif.

24. Protes yang diutarakan oleh Theodore Van Deventer melalui Een Eereschlud dimuat dalam sebuah majalah...
a. Hindia Putera,
b. Domei,
c. Netherland Express,
d. De Gids,
e. De Express.

25. Berikut ini yang merupakan dampak positif dari adanya program edukasi dari politik etis adalah...
a. Memiliki pemuda-pemudi yang kuat,
b. Ideologi fasis semakin kuat,
c. Masyarakat menjadi lebih individualis,
d. Membentuk sikap disiplin dan tegas,
e. Adanya kaum cendekiawan.



B. Soal Esai

1. Bagaimana bangsa Spanyol melakukan penjelajahan samudera ke Nusantara pada 1522 M? Jelaskan secara kronologis!

2. Sebutkan tujuan dibentuknya VOC di Nusantara!

3. Sebutkan hak-hak istimewa yang dimiliki oleh VOC!

4. Sebutkan kebijakan yang diterapkan oleh Daendels saat menjabat sebagai gubernur jendral di Nusantara!

5. Sebutkan kebijakan yang diterapkan oleh Raffles saat menjabat sebagai gubernur jendral di Nusantara!

6. Jelaskan mengapa Daendels ditarik kembali ke negara Belanda ketika menjabat gubernur jendral di Nusantara?

7. Jelaskan dengan kebijakan Landrend yang diterapkan oleh Raffles di Nusantara!

8. Sebutkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam kebijakan Cultuurstelsel!

9. Sebutkan isi dari pokok UU Agraria 1870!

10. Sebut dan jelaskan isi dari kebijakan Trias Van Deventer!

Materi Sejarah Perkembangan Pergerakan Nasional Di Nusantara

Materi Sejarah Perkembangan Pergerakan Nasional Di Nusantara

Periode Awal Perkembangan

Pada masa ini rakyat Indonesia mulai memiliki motivasi untuk melakukan pergerakan nasional dalam hal memperbaiki kondisi sosial dan budaya. Namun pergerakan tersebut masih bersifat kooperatif dan moderat terhadap penjajah. Adapun organisasi-organisasi yang didirikan pada masa ini.


Budi Utomo
Budi Utomo merupakan organisasi yang dirintis oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Ia melakukan usaha dengan berkeliling Pulau Jawa untuk membentuk sebuah progam yang bernama Studie Fonds atau Dana Belajar bagi pelajar yang tidak mampu secara ekonomi namun memiliki potensi yang besar. Pada sebuah kesempatan diakhir 1907 Dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan Soetomo yang merupakan salah satu pelajar STOVIA di Jakarta. Merasa memiliki persamaan dalam pemikiran Wahidin dan Soetomo pada 20 Mei 1908 di Gedung STOVIA membentuk sebuah organisasi yang bernama Budi Utomo dengan diketuai oleh Dr. Soetomo.

Dalam menjalankan tujuan organisasi, sebenarnya tujuan organisasi ini masih terlihat samar seperti tujuannya yaitu kemajuan bagi Hindia. Dengan gerakan organisasi yang masih terbatas yaitu hanya Jawa dan Madura namun dalam 6 bulan, Mei sampai dengan Oktober 1908 Budi Utomo berhasil berdiri di Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Jakarta, Probolinggo, Magelang, dan Bogor

Budi Utomo juga pernah mengadakan kongres pertama yang diadakan di Yogyakarta dengan menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut :
1. Ruang gerak Budi Utomo terbatas hanya meliputi Jawa dan Madura,
2. Budi Utomo tidak menyelenggarakan kegiatan politik,
3. Budi Utomo fokus dalam menyelenggarakan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

Dalam kongres tersebut juga memutuskan pengurus-pengurus Budi Utomo. Bupati Karanganyar yaitu R. T. Tirtokusumo diangkat menjadi ketuanya dengan pusat organisasi dipusatkan di kota Yogyakarta. Namun organisasi Budi Utomo kurang diminati oleh golongan pemuda dikarenakan beberapa hal yaitu :
1. Tidak melakukan kegiatan politik,
2. Lebih mementingkan priyayi atau bangsawan,
3. Mengutamakan penggunaan Bahasa Belanda daripada Bahasa Indonesia,
4. Lebih memperhatikan reaksi kolonial daripada reaksi pribumi.

Pada akhir 1909 Budi Utomo berhasil mendirikan 40 cabang dengan jumlah anggota tak kurang dari 10.000 orang. Organisasi sudah mulai menurun pamornya saat 1914 dimana meletusnya Perang Dunia I. Organisasi ini mengusulkan perlunya militer wajib bagi penduduk bumi putera atau dengan istilah lain Indie Weerbar. Namu usulan ini ditolak oleh pemerintah Belanda, dengan gantinya Belanda membentuk Volksraad atau Dewan Rakyat pada Desember 1916.


Serikat Islam
Serikat Dagang Islam merupakan organisasi yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada 1911 di Surakarta untuk membela kepentingan pedagang Indonesia dari ancaman pedangan Cina. Saat masuknya Umar Said Cokroaminoto pada Serikat Dagang Islam kemudian diganti namanya dengan Serikat Islam agar dalam menjalankan organisasi anggotanya tidak terbatas pada golongan pedagang. Serikat Islam dalam menjalankan organisasi memiiki tujuan sebagai berikut ini :
1. Memajukan dalam bidang pengajaran,
2. Mendorong untuk mengembangkan jiwa dagang,
3. Meluruskan pendapat yang kurang benar dalam Islam,
4. Meringankan anggotanya yang kesulitan dalam usaha.

Organisasi Serikat Islam dalam waktu yang cukup singkat mampu dalam mendapatkan simpatisan dari banyak anggota yang cukup banyak, hal tersebut didorong oleh beberapa faktor seperti berikut ini :
1. Organisasi membela kepentingan rakyat pribumi,
2. Agama Islam menjadi agama yang merupakan mayoritas di Indonesia,
3. Organisasi merupakan organisasi yang terbuka,
4. Organisasi banyak dipimpin oleh tokoh-tokoh penting seperti ulama dan kiai,
5. Organisasi ini menegakkan keadilan dan kebenaran.

Gubernur Jendral Idenberg menjadi waspada akan tanda-tanda semangat revolusioner yang ditunjukkan oleh organisasi Serikat Islam. Kegiatan Serikat Islam untuk sementara waktu diskors pada 1912. Serikat Islam juga mengadakan kongres, kongres pertamanya pada Januari 1913 di Surabaya menghasilkan keputusan yakni Serikat Islam bukanlah organisasi politik hal ini memiliki maksud untuk tidak melawan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Dengan kongres tersebut juga menghasilkan keputusan Haji Umar Said Cokroaminoto diangkat menjadi ketua Serikat Islam dan menjadikan Surabaya menjadi pusat kegiatan.

Untuk mengatur kerjasama Serikat Islam antar daerah maka dibentuklah Central Serikat Islam di Surabaya pada 1915. ISDV atau dikenal Indische Social Democratische Vereniging yang didirikan oleh Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet memiliki paham komunis mulai melakukan infiltrasi paham tersebut ke dalam organisasi Serikat Islam yang menyebabkan tokoh-tokoh muda seperti Tan Malaka, Alimin Prawirodirjo, dan Semaun melalui cabang Semarang terpengaruh paham ini. Seiring berjalannya waktu organisasi Serikat Islam terpecah menjadi dua yaitu Serikat Islam Putih dan Merah yang beraliran komunis. Pada kongres Serikat Islam selanjutnya pada Oktober 1921 menghasilkan keputusan dengan diberlakukan disiplin partai. Pada 1924 bahwa Serikat Islam Merah berganti nama menjadi Sarekat Rakyat.


Muhammadiyah

Muhammadiyah merupakan organisasi yang didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 atau pada kalender Islam 8 Dzulhijah 1330 H di Yogyakarta. Organisasi ini memiliki banyak sekali tujuan khususnya dalam bidang keagamaan seperti berikut ini :
1. Mendorong dalam bidang pengajaran dan pendidikan sesuai dengan ajaran agama Islam
2. Meningkatkan dan meringankan kehidupan sosial umat Islam,
3. Memperbaiki pendapat yang keliru dalam ajaran Islam,
4. Memajukan pengetahuan agama Islam.

Untuk merealisasikan program tujuan dari Muhammadiyah, organisasi ini melakukan beberapa usaha seperti berikut ini :
1. Mendirikan pondok pesantren,
2. Mendirikan panti asuhan,
3. Meluruskan ajaran agama Islam dengan mengirimkan para ulama ke penjuru pelosok daerah,
4. Mendirikan sekolah Islam,
5. Mendirikan balai pengobatan.

Sejak 1924 usaha penyebaran organisasi ini di Indonesia dilanjutkan oleh Abdul Kharim Amrullah. Dilihat dari usaha-usaha Muhammadiyah di Indonesia, organisasi ini hanya bergerak dalam bidang sosial dan agama, sehingga organisasi ini bukan merupakan organisasi politik.


Periode Nasional Politik

Periode nasional politik adalah periode dimana rakyat Indonesia sudah mulai sadar dalam pendidikan dan mulai bergerak dalam politik untuk mencapai kemerdekaan.

Indische Partij
Indiche Partij merupakan organisasi yang didirikan oleh tokoh tiga serangkai pada 25 Desember 1912 di Bandung. Tiga serangkai meliputi tokoh berikut ini Dr. Cipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat, dan Danudirja Setiabudi atau Douwes Dekker. Organisasi ini memiliki tujuan mempersatukan indiers menuju kemerdekaan. Indiers merupakan sebutan bagi semua orang yang lahir di Indonesia dan mengaku bertanah air Indonesia, baik orang Indo-Belanda, Arab, Cina, maupun pribumi. Tujuan dari Indische Partij ini disebarkan melalui surat kabar yang bernama De Express.

Organisasi Indsche Partij dikenal dengan program dan sikapnya yang tegas dengan cita-cita untuk Hindia merdeka. Oleh karena itu organisasi ini pertama kalinya mengirim permohonan agar mendapatkan pengakuan sebagai lembaga hukum namun ditolak oleh pemerintah Hindia Belanda.

Tokoh-tokoh Indische Partij juga memiliki pemikiran yang kritis seperti sikap Ki Hajar Dewantara dalam tulisannya dalam surat kabar De Express yaitu Als ik en Nederlanders Was atau dalam bahasa Indonesia yang berarti seandainya aku seorang Belanda. Dalam tulisan Ki Hajar Dewantara nampak jelas akan sindiran terhadap Hindia Belanda yang dimana Hindia Belanda mengajak bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan Belanda yang tepat keseratus.

Organisasi Indische Partij seiring berjalannya waktu dianggap merugikan bagi pemerintah Hindia Belanda sehingga pada Agustus 1913 pemerintah menangkap ketiga tokoh tiga serangkai dan mengasingkannya di Belanda. Dengan dibuangnya ketiga tokoh pemimpin tersebut membuat organisasi ini semakin lama semakin menurun. Indische Partij sempat mengalami pergantian nama menjadi partai Insulinde, dan pada 1919 Insulinde mengganti namanya menjdai Nasional Indische Partij.


Periode Radikal  

Organisasi pada masa periode radikal memiliki sifat perjuangan non kooperatif atau dengan kata lain organisasi ini tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda. Organisasi ini muncul di Indonesia dan di negeri Belanda karena banyak faktor diantaranya :
1. Gubernur Jendral Fock memliki sikap reaksioner dan tidak menaruh sikap waspada terhadap organisasi yang berkembang di Indonesia,
2. Sikap anti penjajahan di Asia-Afrik semakin tinggi,
3. Terjadinya krisis ekonomi dunia 1921,
4. Adanya pernyataan dari Woodrow Wilson yang merupaka Presiden Amerika Serikat menyatakan bahwa adanya hak untuk menentukan nasib sendiri.

Organisasi pada masa periode radikal sebagai berikut ini :


Perhimpunan Indonesia
Awal berdirinya Perhimpunan Indonesia sebelumnya bernama Indische Veereniging didirikan di Den Haag oleh orang-orang Indonesia di Belanda pada tahun 1908. Pendiri Perhimpunan Indonesia yaitu antara lain Raden Mas Noto Suroto dan Sultan Kasayangan. Sebenarnya organisasi ini hanya mengurusi dalam bidang sosial khususnya orang-orang Indonesia di perantauan. Namun seiring perkembangannya organisasi ini juga berkecimpung dalam dunia politik hal tersebut dimuat dalam majalah Hindia Putra pada Maret 1916. Organisasi ini semakin kuat dengan hadirnya tokoh tiga serangkai yang dibuang oleh pemerintah Hindia Belanda ke Belanda.

Setelah terjadinya Perang Dunia pertama, semangat organisasi ini semakin kuat. Indische Veereniging juga sempat berganti nama menjadi Indonesische Veereniging pada 1922. Majalah Hindia Putra pada 1923 juga berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Selain itu selaku ketua Indische Veereniging, Iwa Kusumasumantri menyatakan 3 asas dalam organisasi ini :
1. Kemampuan dan kekuatan sendiri,
2. Indonesia menentukan nasibnya sendiri,
3. Persatuan menghadapi Belanda.

Semenjak organisasi ini memiliki tujuan untuk Indonesia merdeka, maka bergantilah nama organisasi ini menjadi Perhimpunan Indonesia pada 1925. Sejak Mohammad Hatta dan Ahmad Subarjo masuk ke dalam organisasi ini, membuat aktifitas politik di organisasi ini semakin kuat.

Organisasi ini juga melakukan kegiatan internasional agar organisasi ini juga mendapatkan dukungan dari dunia internasional, seperti berikut ini :
1. Liga Demokrasi Internasional,
2. Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial,
3. Menjalin hubungan dengan Komunisme Internasional,
4. Kongres Wanita Internasional.

Karena kekuatan organisasi ini semakin kuat di Indonesia pada 1920, maka membuat lahirnya beberapa organisasi di tanah air yang mendapat pengaruh dari organisasi ini seperti berikut ini :
1. Jong Indonesia,
2. Partai Nasional Indonesia,
3. Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia.

Dari sekian banyak kegiatan organisasi ini, banyak dari tokoh-tokoh organisasi ini mengikuti kegiatan-kegiatan internasional salah satunya dengan ikut dalam Kongres Liga Demokrasi Perdamaian Internasional 1926 yang diselenggarakan di Paris. Dalam kongres tersebut salah satu tokoh Perhimpunan Indonesia yaitu Mohammad Hatta menyatakan dengan tegas akan tuntutan kemerdekaan Indonesia. Tindakan yang dilakukan oleh Mohammad Hatta dan tokoh-tokoh lainnya diangap melakukan pemberontakan terhadap Belanda. Oleh karena tindakannya tersebut tokoh-tokoh organisasi Perhimpunan Indonesia seperti Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo, Abdul Majid Djojonegoro, dan Nasir Pamuncak ditangkap dan diadili oleh pemerintah Hindia Belanda.


Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia merupakan organisasi yang diketuai langsung oleh Ir. Soekarno dan didirikan di Bandung pada 4 Juli 1927. Anggota organisasi ini kebanyakan merupakan adalah mantan anggota Perhimpunan Indonesia yang kembali ke Indonesia. Tujuan dari organisasi ini hampir sama dengan organisasi sebelumnya yaitu Indonesia merdeka dengan asas percaya pada diri sendiri. Asas tersebut memiliki maksud untuk memperbaiki keadaan ekonomi, sosial budaya, dan politik yang rusak karena penjajahan dengan kekuatan sendiri. Organisasi ini memiliki ideologi yang dicetuskan oleh Ir. Soekarno yaitu Marhaenisme dengan tujuan untuk menghimpun persatuan dari aliran-aliran politik yang ada di Indonesia seperti Nasionalis, Marxis, dan Islam.

Tokoh-tokoh organisasi ini seperti Ir. Soekarno, Ali Sastroamijoyo, Budyanto, Syamsi, Iskaq Cokrohadisuryo, Suyudi, dan Sartono sukses dalam menggalang kekuatan rakyat Indonesia. Pada 18 Desember 1927 tepatnya di Bandung, organisasi ini berhasil membentuk Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia atau PPPKI yang beranggotakan seperti Budi Utomo, Serikat Islam, Partai Nasional Indonesia, Pasundan, Algemene Studie Club, Kaum Betawi, Indonesische Studie dan Club, Sumatranen Bond.

Dengan alih-alih isu Partai Nasional Indonesia melakukan pemberontakan dijadikan pemerintah Hindia Belanda untuk menangkap tokoh-tokoh Partai Nasional Indonesia pada Desember 1929, empat tokoh organisasi ini Ir. Soekarno, Supriadinata, Gatot Mangkupraja, dan Maskun Sumadireja akhirnya ditangkap dan diadili di Sukamiskin yang terletak di Bandung. Dalam pembelaannya Ir. Soekarno membacakan Indonesia Mengguggat, dan akhirnya empat tokoh tersebut dijatuhi hukuman penjara.


Partai Komunis Indonesia
Pada kongres Serikat Islam pertama dengan membahas penggabungan prinsip Islam dan sosialisme. Sosialisme merupakan paham yang berlawanan dengan imperialisme dan dilihat mampu membawa keadilan sosial, kemakmuran, dan kemerdekaan bangsa yang sedang terjajah. Di Belanda, Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet, Dekker, dan Brandstrder mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging atau ISDV. Ketiga tokoh tersebut menjalin kontak dengan Indische Partij dan Serikat Islam untuk mendekati rakyat namun gagal.

Pada saat itu Serikat Islam merupakan organisasi yang cukup kuat diisi dari kalangan pemuda yang kebanyakan berpikiran radikal, sehingga pengikut ISDV berhasil membentuk fraksi ke dalam tubuh Serikat Islam.

Pada awal mulanya Partai Komunis Indonesia hanyalah gerakan yang berasimilasi ke dalam tubuh Serikat Islam. Keadaan semakin parah terjadi dimana terjadi perselisihan antar anggota Serikat Islam di Semarang dan Yogyakarta yang menjadikannya Serikat Islam melakukan disiplin partai dengan melarang anggotanya untuk mendapat gelar ganda dalam perjuangan pergerakan Indonesia. Keputusan tersebut membuat anggota yang memiliki paham komunis kesal dan keluar dari Serikat Islam dan bergabung ISDV.

ISDV melakukan kongres pada Mei 1920 di Semarang, dengan hasilnya Semaun diangkat menjadi ketua partai, dan mengubah nama organisasi menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Partai Komunis Hindia merupakan partai yang beraliran komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. Partai ini juga berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia pada 1924. Komunisme cepat masuk ke masyarakat Indonesia karena menganggap akan segera terbebas dari penjajahan.


Periode Semangat Sumpah Pemuda

Pada periode ini para pemuda di Indonesia tidak hanya diam saat melihat penderitaan bangsanya dijajah saat itu. Mereka pun bergerak cepat dengan mendirikan perkumpulan pemuda yang mula-mula bersifat kedaerahan, namun seiring waktu sifat tersebut berubah menjadi bersifat nasional.


Tri Koro Darmo
Tri Koro Darmo merupakan organisasi yang didirikan oleh Satiman Wiryosanjoyo sebagai ketua, Wongsonegoro sebagai wakil ketua, dan Sutomo sebagai sekretaris di gedung Kebangkitan Nasional tepatnya di Jakarta pada 7 Maret 1915. Dari namanya Tri Koro Darmo memiliki arti tiga tujuan mulia. Tujuan tersebut antara lain seperti berikut ini :
1. Memperkuat persatuan bagi para pemuda,
2. Memperkokoh tali persaudaraan antara murid bumi putera,
3. Mempertajam dan membangkitkan peranan bagi bangsa dan negara,
4. Meningkatkan ilmu pengetahuan bagi anggotanya.

Anggota Tri Koro Darmo kebanyakan merupakan murid-murid sekolah menengah yang banyak berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Organisasi ini memiliki cita-cita Jawa Raya yaitu menyatukan pendapat kaum muda di Jawa.

Tri Koro Darmo juga mengadakan sebuah kongres pada 12 Juni 1918 di Solo, pada saat itu juga nama Tri Koro Darmo juga diubah menjadi Jong Javanen Bond. Dalam kegiatan organisasi ini memiliki kegiatan seperti kepramukaan, kesenian, dan pemberantasan buta huruf untuk menjadi bekal masa depan yang lebih baik.


Jong Sumatranen Bond
Jong Sumatranen Bond merupakan organisasi yang didirikan di Jakarta pada 9 Desember 1917 dan mendirikan cabang-cabang di Padang dan Bukittinggi. Adapun tokoh-tokoh penggerak dalam organisasi ini seperti Mohammad Hatta dan Mohammad Yamin. Dalam organisasi juga memiliki tujuan seperti berikut ini.
1. Melestarikan dan mempelajari kebudayaan Sumatera,
2. Memperkuat hubungan antar pemuda di Sumatera,
3. Mendidik para pemuda menjadi pemimpin bangsa.


Jong Minahasa
Organisasi ini didirikan pada 6 Januari 1918 dengan tokoh-tokohnya seperti Dr. R. C. L. Senduk, L. Palar, T. A. Kandou, dan J. S. Warouw. Jong Minahasa memiliki tujuan yaitu untuk memperkuat rasa persatuan pemuda di Minahasa serta mengembangkan kebudayaan Minahasa.


Indonesiche Studie Club
Organisasi ini didirikan oleh Dr. Soetomo pada 11 Juni 1924 di Surabaya dengan tujuan organisasi untuk mendiskusikan perkembangan sosial politik, memdalami masalah-masalah pelajaran, dan mendorong semangat kaum terpelajar. Organisasi ini kemudian berubah menjadi Partai Persatuan Bangsa Indonesia.


Algemeene Studie Club
Organisasi ini didirikan pada 1925 oleh Ir. Soekarno dan Ir. Anwari di Bandung dengan tujuan yang hampir sama dengan Indonesiche Studie Club. Asas yang diterapkan dalam organisasi ini adalah nonkooperasi. Organisasi ini kemudian berubah menjadi Partai Nasional Indonesia.


Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia
Organisasi ini didirikan bersama oleh pelajar-pelajar di sekitar Bandung dan Jakarta pada September 1926 di Jakarta. Tokoh-tokoh dalam organisasi ini antara lain seperti Amir Syarifudin, Sugondo, Mohammad Yamin, Tazmil, Sumanang, Sunarko, Abdullah Sigit, Suwiryo, Sugondo, Sumitro Reksokusumo, dan Adenan Kapau Gani. Organisasi ini dibentuk dengan unsur kepolitikan dengan tujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia walaupun anggotanya adalah para pelajar.


Kongres Pemuda
1. Kongres Pemuda 1,
Kongres Pemuda 1 dilaksanakan pada 30 April sampai dengan 2 Mei 1926 yang diikuti oleh pemuda-pemuda yang bersifat kedaerahan. Pada kongres tersebut dilakukan pidato pentingnya Indonesia bersatu dengan disampaikannya upaya-upaya memperkuat rasa persatuan yang harus dapat tumbuh di atas kepentingan golongan, agama, dan bahasa. Selanjutnya juga dibahas tentang peluang bahasa dan kesusastraan Indonesia kelak kemudian hari.

2. Kongres Pemuda 2.
Kongres Pemuda 2 dilaksanakan pada 27 sampai dengan 28 Oktober 1928 diikuti oleh wakil-wakil dari perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Islameten Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, Pemuda Indonesia, Pemuda Sumatra, Jong Bataksche Bond, Pemuda Kaum Betawi, dan Sekar Rukun. Dalam kongres tersebut diagendakan tiga kali sidang yang membahas persatuan dan kebangsaan Indonesia, pendidikan, serta pergerakan kepanduan.
Kongres kedua ini pun menghasilkan sebuah sumpah yaitu Sumpah Pemuda dengan isinya sebagai berikut ini :
1. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia,
2. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia,
3. Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.


Periode Bertahan

Parindra
Dalam rangka mempersatukan organisasi-organisasi kecil, maka diadakanlah kongres fusi di Solo pada 24 sampai 26 Desember 1935 dengan diikuti oleh Persatuan Bangsa Indonesia dan Budi Utomo. Kongres fusi tersebut menghasilkan sebuah organisasi baru yang disebut Parindra atau Partai Indonesia Raya. Dalam kongres tersebut diangkatlah Dr. Soetomo menjadi ketuanya dan menjadikan Surabaya menjadi pusat kantornya. Selain dua organisasi yang bergabung, organisasi lain seperti Serikat Selebes dan Serikat Sumatera juga ikut bergabung. Dalam pelaksanaan programnya, Parindra memiliki beberapa program seperti :
1. Menjalankan dan membentuk sebuah aksi besar-besaran untuk memperoleh pemerintahan yang demokratis,
2. Menyetarakan hak dan kewajiban serta kedudukan hukum bagi warga negara Indonesia,
3. Memberikan penyuluhan secara politik, sosial, dan ekonomi kepada masyarakat,
4. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik,
5. Memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia tanpa memandang perbedaan.

Pada saat awal berdirinya Parindra sudah memiliki 52 cabang dengan memiliki 2.425 anggota. Organisasi ini semakin berkembang pada 1936 menjadi 57 cabang dengan memiliki anggota 3.425. Selanjutnya Parindra juga mengadakan kongres dengan menghasilkan keputusan bahwa organisasi ini mengambil sikap moderat.

Akhirnya organisasi ini berhasil mendudukan wakilnya dalam Volksraad, dengan wakil yaitu Husni Thamrin. Organisasi ini juga mendapat kritik dari pemerintah Belanda karena dinilai kurang mengakomodasi kepentingan rakyat.


GAPI
GAPI memiliki kepanjangan yang disebut Gabungan Politik Indonesia ini merupakan organisasi yang menjadi payung dari organisasi dan partai politik yang didirikan di Jakarta pada 21 Mei 1939. Organisasi ini dipimpin oleh beberapa tokoh seperti Husni Thamrin, Abikusno Tjokrosujono, dan Amir Syarifuddin. Dalam menjalankan organisasi, organisasi ini memiliki dasar bahwa :
1. Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia,
2. Persatuan nasional bangsa Indonesia dengan dasar kerakyatan dalam paham politik, sosial dan ekonomi,
3. Hak menentukan diri sendiri.

Organisasi ini juga pernah mengadakan konferensi pertamanya pada 4 Juli 1939 dengan semboyan Indonesia Berparlemen. GAPI juga pernah mengeluarkan pernyataan yang dikenal dengan Manifest GAPI pada September 1939 dengan isinya mengajak rakyat Indonesia dan Belanda untuk menghadapi bahaya fasisme yang mana bekerja sama akan lebih berhasil dimana rakyat Indonesia diberi hak baru dalam pemerintahan. Hak baru tersebut adalah suatu pemerintahan dengan parlemen yang dipilih dari dan oleh rakyat sehingga pemerintahan bertanggung jawab kepada parlemen.

Organisasi ini juga mengadakan sebuah rapat pada 12 Desember 1939 dimana tak kurang dari 100 tempat di Indonesia melakukan rapat untuk mempropagandakan tujuan GAPI. Untuk selanjutnya organisasi ini membentuk KRI atau Kongres Rakyat Indonesia yang diresmikan pada 25 Desember 1939 dengan tujuan Indonesia Raya dengan bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dan menggapai cita-citanya.

Dalam kongres ini banyak diajukan tuntutan Indonesia Berparlemen dengan keputusan penting yaitu bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya serta peningkatan pemakaian bahasa Indonesia.


Taman Siswa
Taman Siswa merupakan sebuah badan atau lembaga perjuangan dalam mengembangkan kebudayaan dan pembangunan pendidikan dalam masyarakat yang didirikan oleh Raden Mas Soewardi Soeryaningrat atau lebih dikenal Ki Hajar Dewantara pada 3 Juli 1922. Tujuan dari badan ini adalah untuk mendidik anak menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, merdeka, cerdas, luhur akal budi, dan berketrampilan. Asas dalam lembaga ini adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani yang memiliki arti guru di depan harus memberi teladan atau contoh, ditengah harus dapat menjalin hubungan kerja sama, dan yang dibelakang harus memberikan motivasi ataupun dorongan.