Dukungan Rakyat Terhadap Proklamasi
Dukungan positif rakyat terhadap proklamasi diperlihatkan dengan banyaknya usaha yang dilaksanakan para pemuda dengan sikap seperti mengambil alih senjata tentara Jepang, kantor pemerintahan, pangkalan senjata, instalasi listrik, kekuasaan, dan mengadakan sebuah rapat besar-besaran di lapangan Ikada.Selain itu dukungan lain juga muncul dengan adanya 4 kerajaan di Jawa seperti Mangkunegaran, Kasunanan, Mataram Yogyakarta, Pakualaman yang mendukung berdirinya Republik Indonesia. Seperti contoh dukungan yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Pakualaman yang mengirimkan sebuah ucapan selamat atas berdirinya Republik Indonesia terhadap Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta pada 19 Agustus 1945.
Dukungan lain Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Pakualaman dengan dikeluarkannya amanat pada 5 September 1945 :
a. Sri Sultan diangkat menjadi kepala daerah dan memegang kekuasaan dari daerah Yogyakarta,
b. Negeri Ngayogjokarto Hadiningrat bersifat kerjaan dan merupakan daerah istimewa dari bagian Indonesia,
c. Hubungan antara negeri Ngayogjokarto Hadiningrat bertanggung jawab kepada presiden.
Tindakan Heroik Di Berbagai Kota
a. Yogyakarta1. Pada tanggal 26 September 1945 semua pegawai instansi yang berada di bawah pemerintahan dan perusahaan yang dikuasai Jepang melakukan aksi mogok kerja, agar Jepang menyerahkan perusahaan dan kantor kepada pemerintah Republik Indonesia.
2. Akhirnya pada 27 September 1945 KNI mengumumkan dengan resmi bahwa kekuasaan di daerah tersebut sudah berada di tangan pemerintah Republik Indonesia.
b. Surabaya
1. Insiden penyobekan bendera di Hotel Yamato pada 10 November 1945,
2. Perebutan persenjataan yang terjadi di gudang mesiu Don Bosco dan perebutan markas pertahanan di Jatim,
3. Perebutan pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon.
c. Semarang
Terjadinya pertempuran selama lima hari yang disebabkan oleh pelarian 400 tawanan Jepang yang akan dipindahkan dari Cepiring menuju penjara Bulu dan meminta bantuan kepada Batalyon Kido Butai. Dengan pelarian diri tawanan tersebut menyebabkan terjadinya pertempuran besar-besaran di Jatingaleh di Semarang yang dikenal sebagai pertempuran lima hari di Semarang.
d. Bali
Terjadinya perebutan terhadap kekuasaan Jepang oleh para pemuda di Bali pada 13 Desember 1945.
e. Sumbawa
Terjadinya aksi perebutan pos-pos militer Jepang di Raba, Sape, dan Gempe oleh para pemuda di Sumbawa.
f. Biak
Terjadinya pemberontakan terhadap markas NICA di Sorido oleh rakyat Biak pada 14 Maret 1948, namun pemberontakan ini mengalami kegagalan.
g. Kalimantan
Terjadinya aksi sekitar 8000 pemuda dengan membawa bendera merah putih di depan markas NICA pada 18 November 1945.