Membuat Modal Popup Dengan JavaScript di Blogger


Cara Membuat Modal Popup Button Responsive Full Screen
Cara Membuat Popup Button di Postingan Blog, kali ini saya akan membagikan script untuk membuat sebuah popup window ketika button di klik dengan javascript.

Script popup ini bisa kalian pasang di postingan, sidebar, menu dll dan untuk tampilannya bisa di sesuaikan dengan keinginan kalian.


Sebelumnya saya juga sudah pernah posting artikel

Laporan Praktikum Respirasi Hewan Dan Tumbuhan


A. Tujuan

1. Mengetahui kecepatan respirasi pada hewan (jangkrik) dan pada tumbuhan (kecambah),
2. Mengetahui pengaruh berat hewan (jangkrik) dan pada tumbuhan (kecambah) terhadap laju respirasi,
3. Mengetahui banyaknya gas oksigen yang dibutuhkan hewan (jangkrik) dan pada tumbuhan (kecambah) untuk respirasi.



B. Dasar Teori

Respirasi adalah suatu proses mengambil gas oksigen untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi karbon dioksida, uap air dan enegi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks (oksidasi-reduksi), dimana substrat dioksidasi menjadi karbon dioksida sedangkan gas oksigen yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi uap air. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi karbon dioksida dan uap air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediet-intermediet yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi. Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan. Terdapat beberapa substrat respirasi yang paling penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti sukrosa, fruktosa dan glukosa. Secara umum respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut :

C6H12O6 + 6O2 → 6H2O + 6CO2 + Energi

Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantara lain adalah ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah juga. Demikian sebaliknya apabila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat pula. Ketersediaan gas oksigen akan memengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan gas oksigen di udara tidak banyak memengaruhi laju respirasi, karena jumlah gas oksigen yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara. Suhu, pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10 derajat, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies. Tipe dan umur tumbuhan, masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan sudah tua.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa sistem pernapasan trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan gas oksigen ke seluruh tubuh. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran kecil yang masuk ke seluruh jaringan tubuh, oleh karena itu pengangkutan gas oksigen dan karbon dioksida dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi atau darah.
Udara yang masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat pada tubuhnya. Selanjutnya dari stigma, udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernapasan terjadi karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.

Dikutip dan disunting dari http://deafatmaadinamurti.blogspot.co.id/2014/04/laporan-biologi-respirasi-jangkrik-dan.html.




C. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan untuk praktikum respirasi hewan dan tumbuhan :
a. 2 buah respirometer,
b. 1 buah sendok,
c. 1 buah timbangan analitis,
d. 1 buah suntik,
e. 1 buah kotak anak timbangan,
f. 1 buah pipet tetes,
g. 4 buah kapas,
h. 1 buah jam tangan,
i. 1 buah serbet.


Bahan yang digunakan dalam praktikum respirasi hewan dan tumbuhan :
a. 2,5 gram dan 5 gram kecambah,
b. 2,2 gram dan 4,7 gram hewan jangkrik,
c. 1 tabung kristal NaOH padat,
d. 1 tabung vaselin,
e. 200ml larutan eosin.



D. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
2. Membungkus kristal NaOH dengan kapas,
3. Memasukkan bungkusan kristal NaOH ke dalam tabung respirometer,
4. Memasukkan hewan atau tumbuhan yang sudah ditimbang berat tubuhnya,
5. Menutup tabung respirometer,
6. Mengoleskan vaselin pada celah respirometer hingga tertutup rapat,
7. Menutup ujung respirometer (saluran udara) dengan jari kurang lebih selama satu menit,
8. Melepaskan jari pada ujung respirometer,
9. Memasukkan setetes eosin pada saluran dara respirometer menggunakan suntik,
10. Mengamati perubahan kedudukan eosin pada rentang waktu tiap satu menit,
11. Mencatat perubahan yang terjadi dalam rentang waktu tiap satu menit,
12. Melakukan percobaan yang sama terhadap bahan percobaan jangkrik dan kecambah yang lain.



E. Tabel Pengamatan


Bahan Percobaan
Berat (gr)
I (ml)
II (ml)
III (ml) IV (ml)V (ml)VI (ml)Jumlah Kebutuhan Oksigen (ml)Rata-Rata Kebutuhan Oksigen (ml/menit)
Jangkrik I 2,200,050,050,10,070,230,0830,013
Jangkrik II 4,70,080,130,120,130,110,110,6780,113
Kecambah I 5,00,080,150,160,180,180,150,9000,150
Kecambah II 2,50,060,070,070,090,070,060,4200,070



F. Analisis Data

1. Pada percobaan pertama terhadap jangkrik I dengan memiliki berat 2,2 gram pada menit pertama setelah pemberian eosin pada ujung respirometer menunjukkan skala 0ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit pertama adalah 0ml. Pada menit kedua cairan eosin bergerak menuju skala 0,05ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit kedua adalah 0,05ml. Pada menit ketiga cairan eosin bergerak menuju skala 0,10ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit ketiga adalah 0,05ml. Pada menit keempat cairan eosin bergerak menuju skala 0,20ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit keempat adalah 0,10ml. Pada menit kelima cairan eosin bergerak menuju skala 0,27ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit kelima adalah 0,07ml. Pada menit keenam cairan eosin bergerak menuju skala 0,50ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit keenam adalah 0,23ml. Total kebutuhan oksigen pada percobaan pertama menggunakan jangkrik yang memiliki berat 2,2gram adalah 0,083ml sehingga rata-rata kebutuhan oksigen jangkrik percobaan pertama adalah 0,013ml setiap menitnya.

2. Pada percobaan kedua terhadap jangkrik II dengan memiliki berat 4,7 gram pada menit pertama setelah pemberian eosin pada ujung respirometer menunjukkan skala 0,08ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit pertama adalah 0,08ml. Pada menit kedua cairan eosin bergerak menuju skala 0,21ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit kedua adalah 0,13ml. Pada menit ketiga cairan eosin bergerak menuju skala 0,33ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit ketiga adalah 0,12ml. Pada menit keempat cairan eosin bergerak menuju skala 0,46ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit keempat adalah 0,13ml. Pada menit kelima cairan eosin bergerak menuju skala 0,57ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit kelima adalah 0,11ml. Pada menit keenam cairan eosin bergerak menuju skala 0,68ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit keenam adalah 0,11ml. Total kebutuhan oksigen pada percobaan kedua menggunakan jangkrik yang memiliki berat 4,7gram adalah 0,678ml sehingga rata-rata kebutuhan oksigen jangkrik percobaan kedua adalah 0,113ml setiap menitnya.

3. Pada percobaan pertama terhadap kecambah I dengan memiliki berat 5,0 gram pada menit pertama setelah pemberian eosin pada ujung respirometer menunjukkan skala 0,08ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit pertama adalah 0,08ml. Pada menit kedua cairan eosin bergerak menuju skala 0,23ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit kedua adalah 0,15ml. Pada menit ketiga cairan eosin bergerak menuju skala 0,39ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit ketiga adalah 0,16ml. Pada menit keempat cairan eosin bergerak menuju skala 0,57ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit keempat adalah 0,18ml. Pada menit kelima cairan eosin bergerak menuju skala 0,75ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit kelima adalah 0,18ml. Pada menit keenam cairan eosin bergerak menuju skala 0,90ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit keenam adalah 0,15ml. Total kebutuhan oksigen pada percobaan pertama menggunakan kecambah yang memiliki berat 5,0gram adalah 0,900ml sehingga rata-rata kebutuhan oksigen jangkrik percobaan kedua adalah 0,150ml setiap menitnya.

4. Pada percobaan kdua terhadap kecambah II dengan memiliki berat 2,5 gram pada menit pertama setelah pemberian eosin pada ujung respirometer menunjukkan skala 0,06ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit pertama adalah 0,06ml. Pada menit kedua cairan eosin bergerak menuju skala 0,13ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit kedua adalah 0,07ml. Pada menit ketiga cairan eosin bergerak menuju skala 0,20ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit ketiga adalah 0,07ml. Pada menit keempat cairan eosin bergerak menuju skala 0,29ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit keempat adalah 0,09ml. Pada menit kelima cairan eosin bergerak menuju skala 0,36ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit kelima adalah 0,07ml. Pada menit keenam cairan eosin bergerak menuju skala 0,42ml sehingga kebutuhan oksigen pada menit keenam adalah 0,06ml. Total kebutuhan oksigen pada percobaan kedua menggunakan kecambah yang memiliki berat 2,5gram adalah 0,420ml sehingga rata-rata kebutuhan oksigen jangkrik percobaan kedua adalah 0,070ml setiap menitnya.



G. Diskusi

a. Buatlah 5 pertanyaan yang berhubungan dengan respirometer!
1. Bergeser ke arah manakah larutan eosin, mengapa larutan eosin bergeser?
2. Apa fungsi vaselin dalam percobaan respirometer?
3. Mengapa larutan eosin dibuat berwarna?
4. Bagaimanakah cara mengukur volume oksigen yang dihirup jangkrik?
5. Mengapa NaOH harus dibungkus dengan kapas?

b. Jawablah dengan singkat dan jelas pertanyaan yang kalian buat!
1. Larutan eosin bergerak mendekati bahan percobaan yaitu jangkrik atau kecambah, jangkrik atau kecambah yang berada di dalam respirometer menghirup oksigen melalui pipa respirometer sehingga membuat larutan eosin bergerak.
2. Fungsi dari vaselin sendiri dalam percobaan respirometer adalah untuk menutup celah antara botol respirometer dengan pipa respirometer, sehingga udara yang berada diluar tidak masuk kedalam respirometer.
3. Larutan eosin dibuat berwarna agar dalam pengamatan volume oksigen yang dibutuhkan dapat mudah diamati melalui pergeseran larutan eosin itu sendiri pada pipa respirometer.
4. Dengan melihat skala pada pipa respirometer, volume dihitung dari selisih posisi awal eosin dengan posisi akhir eosin pada pipa berskala dan dihitung per satuan menit.
5. Hal ini dilakukan agar memisahkan jangkrik dan kecambah dengan zat kimia NaOH yang bersifat kaustik.

c. Pertanyaan yang diharapkan dari siswa :
1. Jelaskan fungsi eosin dalam percobaan respirometer!
2. Apakah fungsi dari kristal KOH / NaOH dan jelaskan reaksinya?
3. Sebutkan faktor yang memengaruhi kecepatan pernapasan!
4. Jelaskan hubungan masing-masing faktor dengan kecepatan pernapasan!

Jawab :
1. Fungsi eosin dalam percobaan adalah sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme percobaan pada respirometer. Saat organisme menghirup oksigen maka terjadi tekanan gas dalam respirometer sehingga eosin bergerak masuk ke arah respirometer.

2. Fungsi dari kristal KOH / NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat karbon dioksida agar tekanan dalam respirometer menurun. Jika tidak diikat maka tekanan parsial gas dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak bergerak. Akibatnya volume oksigen yang dihirup serangga tidak bisa diukur. Kristal KOH / NaOH dapat mengikat karbon dioksida karena bersifat higroskopis. Reaksinya dengan karbon dioksida sebagai berikut :
Reaksi NaOH terhadap karbon dioksida 
2NaOH + CO2 → Na2CO3 + H2O

3. Berat tubuh, ukuran tubuh, kadar CO2 , dan aktivitas.
4.
a. Berat tubuh,
Semakin berat suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang dibutuhkan dan semakin cepat proses respirasinya.
b. Ukuran tubuh,
Semakin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen semakin banyak.
c. Kadar oksigen,
Apabila kadar oksigen semakin rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat sebagai kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen.
d. Aktivitas.
Makhluk hidup yang melakukan aktivitasi memerlukan energi. Jadi semakin tinggi aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernapasannya semakin cepat.



H. Kesimpulan

Dari pengamatan praktikum respirasi hewan dan tumbuhan dapat diambil kesimpulan, alat yang digunakan untuk mengukur jumlah oksigen yang diperlukan untuk respirasi makhluk hidup disebut respirometer. NaOH digunakan pada percobaan ini untuk mengikat karbon dioksida, sehingga dapat membuat larutan eosin tersebut bergerak mendekati organisme. Laju respirasi lebih cepat hewan daripada tumbuhan karena hewan lebih aktif daripada tumbuhan serta laju respirasinya lebih cepat terjadi pada hewan atau tumbuhan yang memiliki berat yang lebih besar.



I. Daftar Pustaka

Murti, Dea. “Laporan Biologi Respirasi Jangkrik Dan Kecambah”. 18 Februari 2017. http://deafatmaadinamurti.blogspot.com/2014/04/laporan-biologi-respirasi-jangkrik-dan.html.


J. Identitas



                                                                                                        Surakarta, 18 Februari 2017
              Penguji                                                                                           Praktikan



   Eko Setyaningsih, S.Pd. M.Si                                                        Renaldy Rizki Ramadani
                                                                                                                    NIS 17343

Cara Memasang Browser Push Notifications di Blogger


Tutorial Cara Memasang Browser Push Notifications di Blogspot / Blogger
Browser Push Notifications For Blogger. Push Notifications adalah notifikasi yang dikirimkan oleh blog / website yang kita kunjungi, notifikasi ini sama halnya seperti memfollow / subscribe blog via email yang berisi pesan untuk mendapatkan artikel terbaru.
Intinya, kalau kita mengijinkan notifikasi ini terinstal di browser,

Cara Agar Artikel Bisa di Seleksi Tapi Tidak Bisa di Copy


Anti Copas, Artikel Bisa Di Select (Seleksi) Tapi Tidak Bisa Dicopy

Tutorial Memasang Anti Copas Di Blogger, Artikel di Postingan Bisa diselect tapi tidak bisa dicopy, kali ini saya akan membagikan trik anti maling artikel yang dimana fungsinya berbeda engan anti copas yang lain. Kali ini kita akan memasang script agar text atau artikel di blog bisa diseleksi tetapi tidak akan bisa dicopy.

Cara Membuat Daftar Isi / Sitemap Di Blog


Tutorial Cara Membuat Daftar Isi Atau Sitemap Di Blog Keren
Cara Memasang Sitemap / Daftar Isi Otomatis Dengan Gambar Thumbnail Di Blogger. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tutorial untuk menambahkan sitemap / daftar artikel yang ada di postingan kalian di laman / halaman statistik
Sitemap / Daftar Isi ini cukup keren dan fiturnya juga lumayan lengkap kalian bisa mengaturnya

Laporan Praktikum Uji Zat Makanan

Laporan Praktikum Uji Zat Makanan

A. Tujuan

1. Mengetahui kandungan suatu zat dalam makanan atau bahan makanan,
2. Membuktikan bahwa suatu makanan atau bahan makanan mengandung protein, lemak, amilum, ataupun glukosa,
3. Mengidentifikasi makanan atau bahan makanan yang mengandung protein,
4. Mengidentifikasi makanan atau bahan makanan yang mengandung lemak,
5. Mengidentifikasi makanan atau bahan makanan yang mengandung amilum,
6. Mengidentifikasi makanan atau bahan makanan yang mengandung glukosa.



B. Dasar Teori

Zat makanan merupakan zat yang penting dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh sehat dan tumbuh secara baik. Ada 6 macam zat makanan yang dibutuhkan, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, air dan vitamin. Dalam suatu makanan dapat mengandung satu zat maupun lebih. Kandungan zat yang terkandung dalam makanan maupun bahan makanan dapat diidentifikasi dengan cara yang beragam seperti uji protein, lemak, amilum dan glukosa.
Amilum merupakan karbohidrat kompleks yang tidak dapat larut dalam air, biasanya memiliki wujud bubuk putih dengan keadaan tawar dan tidak memiliki bau. Amilum terdiri dari 2 macam karbohidrat yaitu amilosa dan amilopektin. Amilopektin berfungsi menimbulkan sifat lengket sedangkan amilosa memberikan sifat keras serta memberikan warna ungu pekat pada tes lugol.
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dengan karbohidrat. Lemak dapat diidentifikasi pada suatu makanan dengan cara menempelkan larutan makanan tersebut pada kertas buram, apabila terlihat bekas minyak pada kertas tersebut sudah dapat dipastikan makanan tersebut mengandung lemak.
Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar kedua di dalam tubuh setelah air. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan, mengganti bagian tubuh yang rusak, dan perkembangan. Menurut sumbernya lemak dapat dibagi menjadi dua yaitu protein hewani yang berasal dari hewan dan protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Uji protein dapat diidentifikasi pada suatu makanan dengan cara mereaksikan larutan makanan dengan larutan biuret, apabila berwarna ungu sudah dapat dipastikan makanan tersebut mengandung protein.
Glukosa merupakan karbohidrat yang paling sederhana yang mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh tubuh. Mengidentifikasi glukosa dalam makanan dapat diuji dengan cara memberikan larutan benedict pada larutan makanan kemudian dipanaskan, apabila larutan berubah menjadi merah bata dapat dipastikan makanan tersebut mengandung glukosa.

Dikutip dan disunting dari LKS Biologi Kelas 11 CV Pustaka Mulia.



C. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan untuk praktikum uji zat makanan :
a. 9 buah tabung reaksi,
b. 1 buah rak tabung reaksi,
c. 1 buah pembakar spirtus,
d. 1 buah glass beker,
e. 1 buah mortar dan alu,
f. 1 buah nampan,
g. 5 buah pipet tetes,
h. 1 buah penyangga kaki tiga,
i. 1 buah kawat kasa,
j. 5 buah cawan,
k. 9 lembar kertas buram,
l. 1 buah serbet.

Bahan yang digunakan dalam praktikum uji zat makanan :
a. 1 botol kecil larutan benedict,
b. 1 botol kecil larutan lugol,
c. 1 botol kecil larutan CuSO4,
d. 1 botol kecil larutan NaOH,
e. 1 potong tempe mentah,
f. 200ml air,
g. 1 potong tahu mentah,
h. 1 potong pisang,
i. 1 irisan jeruk lemon,
j. 1 potong margarin,
k. 1 cawan nasi,
l. 1 cawan minyak goreng,
m. 1 cawan telur,
n. 1 cawan susu.



D. Cara Kerja

Cara kerja dalam praktikum uji protein
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
2. Melarutkan semua bahan makanan dalam air pada cawan masing-masing,
3. Menyediakan tabung rekasi sebanyak bahan makanan yang akan diuji,
4. Mengisi setiap tabung reaksi dengan bahan makanan yang akan diuji,
5. Memberi label nama bahan makanan pada tabung reaksi,
6. Menaruh tabung reaksi pada raknya,
7. Menetesi 5 tetes larutan CuSO4 dan larutan NaOH sebgai pengganti larutan biuret ke dalam tiap tabung reaksi,
8. Mengocok hingga tercampur rata,
9. Mengamati perubahan warna yang terjadi,
10. Mencatat dalam tabel pengamatan.


Cara kerja dalam praktikum uji lemak
1. Menyiapkan selembar kertas buram,
2. Menggosok sejumlah kecil dari tiap jenis makanan yang akan diuji,
3. Menandai kertas tadi dengan nama bahan makanan dan area yang diuji,
4. Mengarahkan pada sinar yang datang,
5. Mengamati perubahan yang terjadi,
6. Mencatat dalam tabel pengamatan.


Cara kerja dalam praktikum uji amilum
1. Mencuci tabung reaksi yang sudah dipergunakan sebelumnya,
2. Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang sudah dilarutkan dengan air sesuai label,
3. Menaruh tabung reaksi pada raknya,
4. Menetesi 5 tetes larutan lugol ke dalam tiap tabung reaksi,
5. Mengocok hingga tercampur rata,
6. Mengamati perubahan warna yang terjadi,
7. Mencatat dalam tabel pengamatan.


Cara kerja dalam praktikum uji glukosa
1. Mencuci tabung reaksi yang sudah dipergunakan sebelumnya,
2. Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang sudah dilarutkan dengan air sesuai label,
3. Menaruh tabung reaksi pada raknya,
4. Menetesi 5 tetes larutan benedict ke dalam tiap tabung reaksi,
5. Mengocok hingga tercampur rata,
6. Memanaskan 200ml air dalam gelas beker,
7. Memasukkan tabung reaksi pada gelas beker,
8. Menunggu selama 15 menit,
9. Meletakkan kembali tabung reaksi pada raknya,
10. Mengamati perubahan warna yang terjadi,
11. Mencatat dalam tabel pengamatan.



E. Tabel Pengamatan

Info Margarin
Nasi
Telur
Susu
Pisang
Tahu
Tempe
Jeruk Lemon
Minyak Goreng
Benedict
Biru Muda
(-)
Merah Bata
(+)
Merah Bata
(+)
Merah Bata
(+)
Merah Bata
(+)
Biru Muda
(-)
Biru Muda
(-)
Merah Bata
(+)
Biru Muda
(-)
Lugol
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Kuning
(-)
Biuret
Biru Muda
(-)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Ungu
(+)
Biru Muda
(-)
Pengeringan
(Uji Lemak)
Transparan
(+)
Kering
(-)
Transparan
(+)
Kering
(-)
Kering
(-)
Kering
(-)
Kering
(-)
Kering
(-)
Transparan
(+)

Keterangan :
a. Bila ditetesi lugol berwarna ungu maka positif mengandung karbohidrat,
b. Bila ditetesi biuret berwarna ungu maka positif mengandung protein,
c. Bila ditetesi benedict berwarna merah bata maka positif mengandung glukosa,
d. Bila pengeringan mengalami perubahan transparan maka mengandung lemak.



F. Analisis Data

1. Pada percobaan uji zat makanan pada margarin saat ditetesi benedict larutan makanan berwarna biru muda yang menandakan negatif mengandung glukosa, saat ditetesi lugol larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung kabohidrat, saat ditetesi biuret larutan makanan berwarna biru muda yang menandakan negatif mengandung protein, dan saat uji lemak kertas buram yang diolesi dengan margarin berubah menjadi transparan yang berarti positif mengandung lemak.

2. Pada percobaan uji zat makanan pada nasi saat ditetesi benedict larutan makanan berwarna merah bata yang menandakan positif mengandung glukosa, saat ditetesi lugol larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung kabohidrat, saat ditetesi biuret larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung protein, dan saat uji lemak kertas buram yang diolesi dengan nasi berubah menjadi kering yang berarti negatif mengandung lemak.

3. Pada percobaan uji zat makanan pada telur saat ditetesi benedict larutan makanan berwarna merah bata yang menandakan positif mengandung glukosa, saat ditetesi lugol larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung kabohidrat, saat ditetesi biuret larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung protein, dan saat uji lemak kertas buram yang diolesi dengan telur berubah menjadi transparan yang berarti positif mengandung lemak.

4. Pada percobaan uji zat makanan pada susu saat ditetesi benedict larutan makanan berwarna merah bata yang menandakan positif mengandung glukosa, saat ditetesi lugol larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung kabohidrat, saat ditetesi biuret larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung protein, dan saat uji lemak kertas buram yang diolesi dengan susu berubah menjadi kering yang berarti negatif mengandung lemak.

5. Pada percobaan uji zat makanan pada pisang saat ditetesi benedict larutan makanan berwarna merah bata yang menandakan positif mengandung glukosa, saat ditetesi lugol larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung kabohidrat, saat ditetesi biuret larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung protein, dan saat uji lemak kertas buram yang diolesi dengan pisang berubah menjadi kering yang berarti negatif mengandung lemak.

6. Pada percobaan uji zat makanan pada tahu saat ditetesi benedict larutan makanan berwarna biru muda yang menandakan negatif mengandung glukosa, saat ditetesi lugol larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung kabohidrat, saat ditetesi biuret larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung protein, dan saat uji lemak kertas buram yang diolesi dengan tahu berubah menjadi kering yang berarti negatif mengandung lemak.

7. Pada percobaan uji zat makanan pada tempe saat ditetesi benedict larutan makanan berwarna biru muda yang menandakan negatif mengandung glukosa, saat ditetesi lugol larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung kabohidrat, saat ditetesi biuret larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung protein, dan saat uji lemak kertas buram yang diolesi dengan tempe berubah menjadi kering yang berarti negatif mengandung lemak.

8. Pada percobaan uji zat makanan pada jeruk lemon saat ditetesi benedict larutan makanan berwarna merah bata yang menandakan positif mengandung glukosa, saat ditetesi lugol larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung kabohidrat, saat ditetesi biuret larutan makanan berwarna ungu yang menandakan positif mengandung protein, dan saat uji lemak kertas buram yang diolesi dengan jeruk lemon berubah menjadi kering yang berarti negatif mengandung lemak.

9. Pada percobaan uji zat makanan pada minyak goreng saat ditetesi benedict larutan makanan berwarna biru muda yang menandakan negatif mengandung glukosa, saat ditetesi lugol larutan makanan berwarna kuning yang menandakan negatif mengandung kabohidrat, saat ditetesi biuret larutan makanan berwarna biru muda yang menandakan negatif mengandung protein, dan saat uji lemak kertas buram yang diolesi dengan minyak goreng berubah menjadi transparan yang berarti positif mengandung lemak.



G. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah nasi, telur, susu, pisang, dan jeruk lemon,
b. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah margarin, nasi, telur, susu, pisang, tahu, tempe, dan jeruk lemon,
c. Bahan makanan yang mengandung protein adalah nasi, telur, susu, pisang, tahu, tempe, dan jeruk lemon,
d. Bahan makanan yang mengandung lemak adalah margarin, telur, dan minyak goreng.


H. Daftar Pustaka

Anonim. 2016. LKS Biologi Kelas 11. Surakarta: CV Pustaka Mulia


I. Identitas



                                                                                                        Surakarta, 15 Januari 2017
             Penguji                                                                                             Praktikan




   Eko Setyaningsih, S.Pd. M.Si                                                        Renaldy Rizki Ramadani
                                                                                                                    NIS 17343

Mengatasi Submit Sitemap Error Network Unreachable DNS Issue


Mengatasi Submit Sitemap Error Network Unreachable DNS Issue Pengguna idcloudhost

Mengatasi Error Network Unreachable : DNS Issue di Webmaster Tools. Buat kalian yang mengunakan custom domain di idcloudhost yang mengalami masalah (error) ketika kalian daftarkan domain ke Google Webmasters (Search Console) dan ada pesan error ketika submit sitemap seperti
We encountered an error while trying to

Laporan Praktikum Uji Tekanan Darah

Laporan Praktikum Uji Tekanan Darah

A. Tujuan

1. Menghitung tekanan darah probandus,
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah.


B. Dasar Teori

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia dari hasil metabolisme, serta sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Tekanan darah adalah tekanan cairan darah terhadap pembuluh darah yang merupakan kelanjutan sistole dan distole dengan mengukur dengan alat ukur yang bernama sphignomanometer. Sistole merupakan proses mengkerutnya jantung atau kontraksi darah keluar dari jantung. Distole merupakan proses mengembangnya jantung atau relaksasi darah masuk ke jantung. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah usia, jenis kelamin, berat badan, aktivitas, dan kesehatan.

Dikutip dan disunting dari LKS Biologi Kelas 11 CV Pustaka Mulia.



C. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan untuk praktikum :
a. 1 buah tensimeter,
b. 1 buah stetoskop.

Bahan yang digunakan dalam praktikum :
a. 4 orang probandus.



D. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan,
2. Menyiapkan probandus yang akan diukur tekanan darahnya,
3. Mencari denyut nadi probandus,
4. Memasangkan stetoskop pada denyut nadi yang telah ditemukan,
5. Memasangkan kain pembalut tiga jari diatas denyut nadi,
6. Menekan bulp hingga denyut nadi tidak terasa dan terdengar lagi,
7. Membuka perlahan penutup bulp hingga denyut terasa dan terdengar kembali,
8. Memperhatikan angka denyut nadi kembali muncul,
9. Mencatat hasilnya.



E. Tabel Pengamatan

Uji Tekanan Darah
No NamaTekanan Darah
1.Ananda P. N.100/80 mmHg
2.Dena O. C.80/70 mmHg
3.Nesya R. M.90/80 mmHg
4.Renaldy R. R.110/100mmHg



F. Analisis Data

1. Pada percobaan uji tekanan darah pada probandus pertama yaitu Ananda memiliki tekanan darah 100/80 dimana angka 100 menunjukkan sistole dan angka 80 menunjukkan distole. Pada tekanan jantung saat sistole normal adalah ±120mmHg, hal ini maka tekanan jantung dari probandus memiliki tekanan jantung sistole lebih rendah dari tekanan normal. Pada tekanan jantung saat distole normal adalah ±80mmHg, hal ini maka tekanan jantung dari probandus memiliki tekanan jantung distole yang normal.
2. Pada percobaan uji tekanan darah pada probandus kedua yaitu Dena O. C. memiliki tekanan darah 80/70 dimana angka 80 menunjukkan sistole dan angka 70 menunjukkan distole. Pada tekanan jantung saat sistole normal adalah ±120mmHg, hal ini maka tekanan jantung dari probandus memiliki tekanan jantung sistole lebih rendah dari tekanan normal. Pada tekanan jantung saat distole normal adalah ±80mmHg, hal ini maka tekanan jantung dari probandus memiliki tekanan jantung distole lebih rendah dari tekanan normal.
3. Pada percobaan uji tekanan darah pada probandus ketiga yaitu Nesya R. M. memiliki tekanan darah 90/80 dimana angka 90 menunjukkan sistole dan angka 80 menunjukkan distole. Pada tekanan jantung saat sistole normal adalah ±120mmHg, hal ini maka tekanan jantung dari probandus memiliki tekanan jantung sistole lebih rendah dari tekanan normal. Pada tekanan jantung saat distole normal adalah ±80mmHg, hal ini maka tekanan jantung dari probandus memiliki tekanan jantung distole yang normal.
4. Pada percobaan uji tekanan darah pada probandus keempat yaitu Renaldy R. R. memiliki tekanan darah 110/100 dimana angka 110 menunjukkan sistole dan angka 100 menunjukkan distole. Pada tekanan jantung saat sistole normal adalah ±120mmHg, hal ini maka tekanan jantung dari probandus memiliki tekanan jantung sistole lebih rendah dari tekanan normal. Pada tekanan jantung saat distole normal adalah ±80mmHg, hal ini maka tekanan jantung dari probandus memiliki tekanan jantung distole lebih tinggi dari tekanan normal.



G. Diskusi

1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi dan hipotensi?
Hipertensi adalah penyakit yang diderita oleh seseorang akibat memiliki tekanan darah tinggi, hipotensi adalah penyakit yang diderita oleh seseorang akibat memiliki tekanan darah rendah.



H. Kesimpulan

Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan darah adalah usia, jenis kelamin, berat badan, aktivitas jasmani, dan kesehatan. Denyut nadi pertama disebut sistole dan yang kedua adalah distole. Satuan tekanan darah adalah mmHg.


H. Daftar Pustaka

Anonim. 2016. LKS Biologi Kelas 11. Surakarta: CV Pustaka Mulia


I. Identitas



                                                                                                        Surakarta, 26 November 2016
       Penguji                                                                                                  Praktikan



   Novaristiana R.                                                                             Renaldy Rizki Ramadani
   NIM K4313049                                                                                        NIS 17343

Laporan Praktikum Frekuensi Denyut Nadi

Laporan Praktikum Frekuensi Denyut Nadi

A. Tujuan

1. Menghitung frekuensi denyut nadi,
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi.



B. Dasar Teori

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia dari hasil metabolisme, serta sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Denyut nadi adalah getaran atau denyut darah di dalam pembuluh arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut nadi dapat dirasakan dengan menempelkan ujung jari disepanjang pembuluh darah arteri. Pada umumnya 9 tempat untuk merasakan denyut nadi adalah temporalis, karotid, apikal, brankialis, femoralis, radialis, poplitea, dorsalis pedis, dan tibia posterior. Faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi adalah kebiasaan aktivitas sehari-hari, sikap tubuh saat ukur denyut nadi, ukuran tubuh, dan obat-obatan yang dikonsumsi.

Dikutip dan disunting dari LKS Biologi Kelas 11 CV Pustaka Mulia.



C. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan untuk praktikum :
a. 1 buah stopwatch.

Bahan yang digunakan dalam praktikum :
a. 4 orang probandus.



D. Cara Kerja

1. Menempelkan ibu jari kanan pada pergelangan tangan kiri,
2. Menekan sedikit dengan ibu jari sehingga terasa adanya denyut nadi,
3. Menghitung frekuensi denyut nadi dalam posisi duduk, berdiri, dan jongkok masing-masing 1 menit,
4. Mencatat data pada tabel,
5. Melakukan aktivitas berlari-lari kecil selama 3 menit,
6. Menghitung frekuensi denyut nadi setelah beraktivitas,
7. Mencatat data pada tabel.



E. Tabel Pengamatan

Jumlah Denyut Nadi
No NamaDudukBerdiriJongkokAktivitasWaktu
1.Ananda P. N.829872132 1 menit
2.Dena O. C.80104701161 menit
3.Nesya R. M.8690871151 menit
4.Renaldy R. R.8385911201 menit



F. Analisis Data

1. Pada percobaan uji frekuensi denyut nadi pada probandus pertama yaitu Ananda P. N. memiliki jumlah denyut nadi pada waktu duduk, berdiri, jongkok, dan aktivitas dengan data berurutan adalah 82, 98, 72, dan 132. Hal ini terjadi karena jantung memiliki porsi masing-masing dalam memompa darah dengan hitungan waktu selaman 1 menit.
2. Pada percobaan uji frekuensi denyut nadi pada probandus kedua yaitu Dena O. C. memiliki jumlah denyut nadi pada waktu duduk, berdiri, jongkok, dan aktivitas dengan data berurutan adalah 80, 104, 70, dan 116. Hal ini terjadi karena jantung memiliki porsi masing-masing dalam memompa darah dengan hitungan waktu selaman 1 menit.
3. Pada percobaan uji frekuensi denyut nadi pada probandus ketiga yaitu Nesya R. M. memiliki jumlah denyut nadi pada waktu duduk, berdiri, jongkok, dan aktivitas dengan data berurutan adalah 86, 90, 87, dan 115. Hal ini terjadi karena jantung memiliki porsi masing-masing dalam memompa darah dengan hitungan waktu selaman 1 menit.
4. Pada percobaan uji frekuensi denyut nadi pada probandus keempat yaitu Renaldy R. R. memiliki jumlah denyut nadi pada waktu duduk, berdiri, jongkok, dan aktivitas dengan data berurutan adalah 83, 85, 91, dan 120. Hal ini terjadi karena jantung memiliki porsi masing-masing dalam memompa darah dengan hitungan waktu selaman 1 menit.




G. Kesimpulan

Frekuensi denyut nadi seseorang dipengaruhi oleh seberapa besar porsi jantung untuk memompa darah, aktivitas yang dilakukan, dan keadaan probandus saat pengukuran frekuensi denyut nadi.



H. Daftar Pustaka

Anonim. 2016. LKS Biologi Kelas 11. Surakarta: CV Pustaka Mulia


I. Identitas



                                                                                                        Surakarta, 26 November 2016
       Penguji                                                                                                  Praktikan



   Novaristiana R.                                                                             Renaldy Rizki Ramadani
   NIM K4313049                                                                                        NIS 17343

Laporan Praktikum Uji Pembekuan Darah

Laporan Praktikum Uji Pembekuan Darah

A. Tujuan

1. Mengetahui lama waktu yang diperlukan untuk proses pembekuan darah.



B. Dasar Teori

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia dari hasil metabolisme, serta sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Trombosit merupakan salah satu komponen darah yang berkaitan dengan pembekuan darah karena di dalamnya mengandung enzim trombokinase. Apabila terjadi luka pada darah karena terpotong atau rusak, maka trombosit akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase yang bercampur dengan plasma darah. Setelah itu akan terbentuk protrombin dengan bantuan vitamin K dengan ion Ca2+. Protrombin yaitu senyawa globulin yang terdapat pada plasma darah yang larut dan dihasilkan di hati, yang akan diubah menjadi trombin adalah enzim yang dapat mengubah fibrinogen. Selanjutnya ialah perubahan fibrinogen menjadi benang fibrin.

Dikutip dan disunting dari LKS Biologi Kelas 11 CV Pustaka Mulia.



C. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan untuk praktikum :
a. 2 buah object glass,
b. 5 buah kapas,
c. 2 buah jarum lancet,
d. 2 buah tusuk gigi,
e. 1 buah stopwatch.

Bahan yang digunakan dalam praktikum :
a. 1 botol alkohol 70%.



D. Cara Kerja

1. Menyiapkan object glass yang sudah steril dengan alkohol 70%,
2. Mensterilkan ujung jari tengah dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 70%,
3. Menusukkan lancet dengan hati-hati ke ujung jari yang sudah steril,
4. Menekan ujung jari hingga darah keluar,
5. Meneteskan darah pada object glass,
6. Mengaduk darah tersebut dengan gerakan memutar menggunakan tusuk gigi,
7. Mengamati peristiwa yang terjadi.



E. Tabel Pengamatan

No Nama Waktu Pembekuan
1. Nur Kholifah 3 menit 56 detik
2.Gigih Putra Amin Pambudi4 menit 36 detik



F. Analisis Data

1. Pada percobaan uji pembekuan darah pada probandus pertama yaitu Nur Kholifah, saat darah diaduk dengan tusuk gigi terjadi pembekuan darah yang ditandai dengan munculnya benang-benang fibrin. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pembekuan darah adalah 3 menit 56 detik yaitu merupakan jangkauan waktu yang normal untuk proses pembekuan darah.
2. Pada percobaan uji pembekuan darah pada probandus kedua yaitu Gigih Putra Amin Pambudi, saat darah diaduk dengan tusuk gigi terjadi pembekuan darah yang ditandai dengan munculnya benang-benang fibrin. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pembekuan darah adalah 4 menit 36 detik yaitu merupakan jangkauan waktu yang normal untuk proses pembekuan darah.



G. Diskusi

1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembekuan darah!
a. Fibrinogen,
b. Protrombin,
c. Tromboplastin,
d. Vitamin K,
e. Ion Ca2+,
f. Trombin.



H. Kesimpulan

Apabila uji pembekuan darah memerlukan waktu kurang dari 5 menit maka proses pembekuan darah tersebut normal. Tetapi untuk pengidap hemofilia untuk proses pembekuan darah memakan waktu 50 menit sampai dengan 2 jam.




I. Daftar Pustaka

Anonim. 2016. LKS Biologi Kelas 11. Surakarta: CV Pustaka Mulia



J. Identitas



                                                                                                        Surakarta, 26 November 2016
       Penguji                                                                                                  Praktikan



   Novaristiana R.                                                                             Renaldy Rizki Ramadani
   NIM K4313049                                                                                        NIS 17343

Laporan Praktikum Uji Golongan Darah

Laporan Praktikum Uji Golongan Darah

A. Tujuan

1. Mengetahui tipe-tipe golongan darah manusia,
2. Mengidentifikasi golongan darah seseorang.



B. Dasar Teori

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia dari hasil metabolisme, serta sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Golongan darah manusia dibedakan menjadi 4 menurut sistem ABO. Dasar penggolongannya yaitu adanya aglutinogen atau zat yang digumpalkan di dalam sel-sel darah merah, dan adanya aglutinin atau zat yang mengumpulkan atau zat anti di dalam serum. Menurut sistem ABO golongan darah dibagi menjadi golongan A, B, O, dan AB. Golongan darah AB, sel darah merahnya mengandung aglutinogen A dan B, dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin a dan b. Golongan darah A, sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, dalam plasmanya terdapat aglutinin b. Golongan darah B, sel darah merahnya mengandung aglutinogen B, dalam plasmanya terdapat aglutinin a. Golongan darah O, sel darah merahnya tidak mengandung aglutinogen A maupun B, tetapi dalam plasmanya terdapat aglutinin a dan b.

Dikutip dan disunting dari LKS Biologi Kelas 11 CV Pustaka Mulia.



C. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan untuk praktikum :
a. 3 buah object glass,
b. 5 buah kapas,
c. 3 buah jarum lancet,
d. 3 buah tusuk gigi,

Bahan yang digunakan dalam praktikum :
a. 1 botol alkohol 70%,
b. 1 botol serum alfa,
c. 1 botol serum beta.



D. Cara Kerja

1. Menyiapkan object glass yang sudah steril dengan alkohol 70%,
2. Melakukan sterilisasi terhadap ujung jari tengah dengan kapas yang berisikan alkohol 70%,
3. Menusukkan jarum lancet dengan hati-hati ke ujung jari yang sudah steril,
4. Menekan ujung jari hingga darah keluar,
5. Meneteskan darah pada object glass sebanyak dua kali pada satu object glass,
6. Meneteskan serum alfa sebanyak satu tetes pada sampel darah pertama,
7. Meneteskan serum beta sebanyak satu tetes pada sampel darah kedua,
8. Mengaduk campuran darah tersebut dengan gerakan memutar menggunakan tusuk gigi,
9. Mengamati objek darah yang terjadi.



E. Tabel Pengamatan


No NamaAnti A Anti BGolongan Darah
1. Nabila Nafi'ah
-
-
O
2.Hikmah Putra Wijaya
-
-
O
3.Gigih Putra Amin Pambudi
-
+
B

(-)  = Darah tidak menggumpal,
(+) = Darah menggumpal.


F. Analisis Data

1. Pada percobaan uji golongan darah pada probandus pertama yaitu Nabila Nafi'ah, saat darah ditetesi serum alfa darah tersebut tidak menggumpal, saat ditetesi serum beta darah tersebut juga tidak menggumpal maka dapat diketahui golongan darah yang dimiliki Nabila Nafi'ah adalah golongan O.
2. Pada percobaan uji golongan darah pada probandus kedua yaitu Hikmah Putra Wijaya, saat darah ditetesi serum alfa darah tersebut tidak menggumpal, saat ditetesi serum beta darah tersebut juga tidak menggumpal maka dapat diketahui golongan darah yang dimiliki Hikmah Putra Wijaya adalah golongan O.
3. Pada percobaan uji golongan darah pada probandus ketiga yaitu Gigih Putra Amin Pambudi, saat darah ditetesi serum alfa darah tersebut tidak menggumpal, saat ditetesi serum beta darah tersebut menggumpal maka dapat diketahui golongan darah yang dimiliki Gigih Putra Amin Pambudi adalah golongan B.



G. Diskusi

1. Mengapa golongan darah AB disebut resipien universal sedangkan golongan darah O disebut sebagai donor universal?
Karena golongan darah AB merupakan golongan darah yang dapat menerima transfusi darah dari segala golongan darah. O disebut donor universal karena golongan darah O dapat memberikan darah ke segala golongan darah.

2. Jika terjadi kesalahan tranfusi darah yang disebabkan ketidakcocokan darah dapat mengakibatkan kematian. Mengapa dapat berakibat fatal? Darah siapa yang digumpalkan jelaskan!
Karena darah donor yang masuk ke resipien yang berbeda maka akan dianggap sebagai benda asing oleh antigen dan akan digumpalkan oleh antibodi, dan menyebabkan darah donor yang menggumpal pada resipien akan menyumbat peredaran darah dan ginjal yang dapat menyebabkan kematian yang sering disebut penggumpalan Hb.



H. Kesimpulan

Bila darah ditetesi serum anti A itu menggumpal dan ditetesi serum anti B tidak menggumpal maka dapat diketahui bahwa golongan darah tersebut adalah A. Bila darah ditetesi serum anti B itu menggumpal dan ditetesi serum anti A tidak menggumpal maka dapat diketahui bahwa golongan darah tersebut adalah B. Bila darah ditetesi serum anti A dan serum anti B menggumpal maka dapat diketahui bahwa golongan darah tersebut adalah AB. Tetapi apabila darah ditetesi anti serum A dan serum anti B tidak menggumpal maka golongan darah tersebut adalah O.


I. Daftar Pustaka

Anonim. 2016. LKS Biologi Kelas 11. Surakarta: CV Pustaka Mulia



J. Identitas



                                                                                                        Surakarta, 26 November 2016
       Penguji                                                                                                  Praktikan



   Novaristiana R.                                                                             Renaldy Rizki Ramadani
   NIM K4313049                                                                                        NIS 17343

Laporan Praktikum Struktur Tulang

Laporan Praktikum Struktur Tulang

A. Tujuan

1. Mengamati perubahan yang terjadi pada struktur tulang ayam yang telah direndam menggunakan larutan HCl selama selang waktu lima menit sekali,
2. Memahami struktur tulang keras dan tulang rawan,
3. Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada struktur tulang ayam yang telah direndam menggunakan larutan HCl selama selang waktu lima menit sekali.



B. Dasar Teori

Tulang merupakan salah satu organ penting tubuh pada makhluk hidup. Tulang menurut bahan pembentuknya dapat dibedakan menjadi tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago). Tulang rawan bersifat lentur dan lunak, tersusun atas sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit yang mensekresikan matriks atau kondrin berupa hialin atau kolagen. Tulang rawan yang terdapat pada anak berasal dari mesenkim dengan kondrosit yang lebih banyak daripada kondrin. Sebaliknya pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan tulang rawan ini berasal dari selaput tulang rawan atau disebut perikondrium yang banyak mengandung kondroblas yaitu pembentuk kondrosit. Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago yang berasal dari mesenkim. Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh osteoblas. Osteoblas akan membentuk osteosit yaitu sel-sel tulang. Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem havers. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut osifikasi. Tulang terbagi menjadi tulang pipih, pipa, pendek, dan tidak beraturan.
Asam klorida atau HCl adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida. Asam klorida merupakan asam kuat dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Seperti yang telah diketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca atau kalsium. Asam klorida memiliki kecenderungan untuk melarutkan unsur-unsur seperti Ca dengan mengikuti reaksi.

2HCl + Ca → CaCl2+ H2

Pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lunak karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis. Tulang mengandung sel-sel hidup dan matriks intraseluler yang meliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat.

Dikutip dan disunting dari duniabelajarrr.blogspot.com/2014/08/laporan-pratikum-tulang-paha-ayam.html.



C. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan untuk praktikum :
a. 1 buah gelas beker,
b. 1 buah pinset,
c. 1 buah pisau,
d. 1 buah cawan petri,
e. 1 buah kain lap,
f. 1 pasang sarung tangan.

Bahan yang digunakan dalam praktikum :
a. 1 buah tulang paha ayam segar,
b. 100 ml larutan asam klorida (HCl) 10%.



D. Cara Kerja

1. Membersihkan tulang dari sisa-sisa daging yang menempel,
2. Memperhatikan struktur tulang ayam tersebut pada warna, kekerasan, kelenturan, dan endapan,
3. Merendam tulang dalam larutan HCl tersebut,
4. Membiarkan selama 30 menit dengan selang 10 menit sekali mengamati,
5. Mengangkat tulang dari larutan HCl dengan menggunakan pinset,
6. Membilas dengan air,
7. Mengeringkan dengan kain lap,
8. Meletakkan pada cawan petri,
9. Memperhatikan struktur tulang dan mencatat hasilnya.



E. Tabel Pengamatan

Perubahan Yang Terjadi
No Waktu Warna Tulang Endapan Tingkat Kekerasan Tulang
1. 10 menit. Kecoklatan dan pucat. Ada sedikit endapan kecoklatan. Keras.
2.20 menit.Kecoklatan dan semakin pucat.Endapan semakin banyak dari sebelumnya.Keras.
3.30 menit.Semakin kecoklatan dan semakin pucat.Endapan kecoklatan semakin banyak.Lunak dan bisa dibengkokkan.




F. Analisis Data

1. Pada waktu 0 atau pada saat belum dimasukkan ke dalam larutan HCl keadaan warna tulang masih putih semu merah muda dan terlihat masih segar, tidak terlihat endapan dan tulang masih keras,
2. Pada waktu tulang sudah direndam selama 10 menit pertama ke dalam larutan HCl keadaan warna tulang berubah yaitu menjadi agak pucat, kecoklatan dan darah menjadi lebih encer. Darah menjadi lebih encer karena larutan HCl adalah larutan yang termasuk asam dan sekaligus sebagai pelarut zat lain. Terdapat endapan berwarna coklat berbentuk silindris berukuran panjang dan kecil namun endapan tersebut mengapung, tulang masih keras.
3. Pada waktu tulang sudah direndam selama 10 menit yang kedua ke dalam larutan HCl keadaan warna tulang kecoklatan dan semakin pucat dengan endapan semakin banyak dari sebelumnya. Kondisi tulang masih keras.
4. Pada waktu tulang sudah direndam selama 10 menit yang ketiga ke dalam larutan HCl keadaan warna tulang semakin kecoklatan dengan endapan kecoklatan semakin banyak. Kondisi tulang lunak dan bisa dibengkokkan.



G. Kesimpulan

1. Keadaan tulang paha ayam setelah direndam dengan larutan HCl menjadi elastis dan rapuh,
2. Perbedaan tulang paha ayam terletak pada warna, kekerasan, dan endapan yang berubah,
3. Karena pengaruh asam klorida terhadap tulang membuat perubahan terhadap struktur tulang.



H. Daftar Pustaka

Jacksoner, Verdian. “Laporan Praktikum Tulang Paha Ayam”. 13 November 2016. http://duniabelajarrr.blogspot.com/2014/08/laporan-pratikum-tulang-paha-ayam.html.



I. Identitas




                                                                                                        Surakarta, 13 November 2016
       Penguji                                                                                                  Praktikan



   Novaristiana R.                                                                             Renaldy Rizki Ramadani
   NIM K4313049                                                                                        NIS 17343

Mempercepat Loading Blog Dengan Menghapus Script Bawaan Blogger


Tutorial Cara Mempercepat Loading Blog Dengan Menghapus Kode Script Bawaan Blogger

Menghilangkan Kode Javascript dan CSS Bawaan Blogger Untuk Percepat Loading Blog, halo sobat kali ini Blog Mas Tamvan akan berbagi sedikit trik untuk meringgankan loading halaman blog, agar ketika di test lewat pagespeed insight atau gtmetrix hasilnya bagus


Untuk mempercepat loading blog ada banyak cara dan