A. Tujuan
1. Mengidentifikasikan efek perangsangan elektrik terhadap besarnya respon kontraksi otot gastroknemus katak,2. Menganalisis efek perangsangan elektrik terhadap besarnya respon kontraksi otot gastroknemus katak,
3. Mendeskripsikan efek perangsangan elektrik terhadap besarnya respon kontraksi otot gastroknemus katak,
4. Menggambar skema buatan efek perangsangan elektrik terhadap besarnya respon kontraksi otot gastroknemus katak.
B. Dasar Teori
Otot merupakan alat gerak aktif, disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi. Fungsi otot antara lain adalah membuat gerakan tubuh, mempertahankan postur tubuh bersama rangka, menstabilkan hubungan antar tulang, mempertahankan suhu tubuh, melindungi jaringan dalam tubuh, dan menyimpan sedikit nutrisi.Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
a. Kontraktibilitas, yaitu kemampuan untuk berkontraksi atau memendek,
b. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula, otot disebut relaksasi.
c. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan pada saat kontraksi.
Berdasarkan sifat kerjanya, otot dibedakan menjadi 2 sifat yaitu :
a. Sinergis, yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang saling mendukung,
b. Antagonis, yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang saling berlawanan.
Ada empat macam bentuk rangsangan otot rangka, yaitu :
a. Mekanik, yaitu berupa pijitan, tarikan maupun pukulan,
b. Listrik, yaitu berupa arus listrik yang diberikan pada otot,
c. Panas dan dingin, yaitu berupa keadaan panas dan dingin,
d. Kimia, yaitu berupa larutan asam dan larutan garam.
Diantara empat macam bentuk rangsangan yang merupakan paling banyak digunakan ialah rangsangan menggunakan listrik, karena intensitas, frekuensi, dan lamanya rangsangan dapat diatur serta kerusakan yang ditimbulkan pada jaringan adalah minim.
Dikutip dan disunting dari luluk03.blogspot.com/2013/12/pengamatankontraksi-otot-disusun-oleh-1.html.
C. Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum :a. 1 buah statif,
b. 1 buah klem,
c. 1 buah papan bedah,
d. 6 buah jarum preparat,
e. 1 buah pipet tetes,
f. 1 buah beker gelas 250ml,
g. 1 buah jarum jahit.
Bahan yang digunakan dalam praktikum :
a. 1 ekor katak untuk diambil 1 buah otot gastroknemus,
b. 1 kantong garam fisiologis sebagai ganti larutan ringer,
c. 5 buah kapas,
d. 1 pintal benang,
e. 2 buah baterai,
f. 2 buah kabel.
D. Cara Kerja
I. Mengisolasi otot gastroknemus (otot betis) katak,1. Merusak saraf dengan cara dekapitasi,
a. Memotong kepala katak di bagian pangkal dengan pisau,
b. Menusuk sumsum tulang belakang sedalam-dalamnya hingga tubuh katak menjadi lemas.
2. Mengisolasi otot gastroknemus katak.
a. Memotong kulit di sekeliling pergelangan kaki,
b. Menarik kulit dengan pinset,
c. Menusuk tendo achiles dengan jarum dan benang,
d. Memotong otot di bagian distal,
e. Memotong tulang tibia dan fibula,
f. Memotong tulang dan otot mendekati ujung paha secara melintang,
g. Menetesi terus menerus otot dengan larutan fisiologis.
II. Melakukan percobaan.
1. Memasang satu buah klem pada ujung atas statif,
2. Memasangkan satu klem yang lain dibawahnya, kurang lebih berjarak 15cm,
3. Mengikatkan benang pada masing-masing ujung otot,
4. Mengikatkan benang pada satu ujung otot pada klem atas,
5. Mengikatkan ujung benang yang lain pada klem bawah, sehingga posisi otot lurus atas bawah,
6. Menjaga agar otot betis tetap basah dengan meneteskan larutan fisiologis,
7. Menyentuh ujung otot betis dengan kabel dari sumber listrik baterai dengan interval waktu 3 menit, 2 menit, 1 menit dan 30 detik masing-masing 3 kali.
8. Memasukkan data ke dalam tabel pengamatan.
E. Tabel Pengamatan
No | Interval Waktu | Perlakuan 1 | Perlakuan 2 | Perlakuan 3 |
---|---|---|---|---|
1. | 3 menit | + | + | + |
2. | 2 menit | + | + | + |
3. | 1 menit | + | + | + |
4. | 30 detik | + | + |
+ = Ada kontraksi,
- = Tidak ada kontraksi.
F. Analisis Data
Ketika arus listrik dihubungkan, otot betis katak akan bergetar atau berkontraksi karena arus listrik tersebut menjadi rangsangan untuk otot betis katak. Apabila arus listrik disabungkan pada otot katak terus menerus maka otot tersebut akan berkontraksi lalu otot memendek. Tetapi apabila arus listrik disambungkan pada otot katak dengan selang waktu pendek maka otot yang baru saja berkontraksi dan memendek akan berangsur-angsur kembali memanjang atau kembali pada ukuran semula.Larutan ringer atau fisiologis digunakan untuk menjaga agar otot betis katak tetap basah dan aktif sehingga kontraksi otot dapat terjadi. Selain itu larutan ringer laktat merupakan ion elektrik yang berperan dalam membentuk natrium kalium ATPase yang menjadi sumber energi.
G. Kesimpulan
Dari percobaan pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa otot merupakan pendukung utama gerak dengan cara memendek (berkontraksi) dan memanjang (relaksasi). Apabila otot dirangsang dengan cara dihubungkan listrik maka akan terjadi kontraksi otot, dimana otot itu bergerak dengan sendirinya. Dalam mekanisme kontraksi otot diperlukan ATP dan kreatin fosfat untuk memperoleh energi namun untuk membuat troponim C yang mengatur tropomiosin diperlukan ion Ca2+ yang didistribusikan oleh saluran yang menghubungkan retikulum sarkoplasma dengna troponim C.H. Daftar Pustaka
Luluk. “Pengamatan Kontraksi Otot”. 10 November 2016. luluk03.blogspot.com/2013/12/pengamatankontraksi-otot-disusun-oleh-1.html.I. Identitas
Surakarta, 10 November 2016
Penguji Praktikan
Novaristiana R. Renaldy Rizki Ramadani
NIM K4313049 NIS 17343