Materi Biologi Keanekaragaman Hayati Indonesia

Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayah

Indonesia secara astronomis berada pada 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT. Dengan letak astronomis yang demikian menjadikan Indonesia terletak di daerah dengan iklim tropis karena terletak diantara 23,5°LU  dan 23,5°LS, sehingga Indonesia memiliki temperatur udara yang cukup tinggi berkisar 26°C-28°C, curah hujan yang cukup tinggi berkisar 700-7000mm/tahun dan memiliki tanah yang subur. Untuk keanekaragaman hewan, Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi dibanding dengan negara lain.

Berikut ini merupakan sebagian tumbuhan khas atau endemik dari Indonesia sebagai berikut ini :

1. Bunga Raflesia (Rafflesia arnoldii) terdapat pada pulau Kalimantan, Jawa, dan Sumatra,
2. Kayu Besi (Euziderozylon zwageri) terdapat pada pulau Sumatra,
3. Sawo Kecik (Manilkara kauki) terdapat pada pulau Jawa,
4. Durian (Durio zibethinus) terdapat pada pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi,
5. Sukun (Arthocarpus communis) terdapat pada pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi,
6. Mangga (Magnifera indica) terdapat pada pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi,
7. Kepuh (Sterculia foetida) terdapat pada pulau Jawa,
8. Kayu Ramin (Gonystylus bancanus) terdapat pada pulau Jawa, Kalimantan, dan Maluku,
9. Matoa (Pometia pinnata) terdapat pada pulau Papua.
10. Meranti (Shorea sp.) terdapat pada pulau Kalimantan,
11. Rotan (Liana sp.) terdapat pada pulau Kalimantan,
12. Keruwing (Dipterocarpus sp.) terdapat pada pulau pada pulau Kalimantan,
13. Kayu Cendana terdapat pada pulau Nusa Tenggara.

Berikut ini merupakan sebagian hewan khas atau endemik dari Indonesia sebagai berikut ini :

1. Komodo (Varanus komodoensis) terdapat pada pulau Komodo,
2. Orang Utan (Pongo pygmaeus) terdapat pada pulau Sumatra dan Kalimatan,
3. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) terdapat pada pulau Bali,
4. Gajah (Elephas maximus) terdapat pada pulau Sumatra dan Kalimantan,
5. Tapir (Tapirus indicus) terdapat pada pulau Sumatra,
6. Cenderawasih (Paradisaea minor) terdapat pada pulau Papua,
7. Kasuari (Casuarius casuarius) terdapat pada pulau Papua,
8. Penyu Hijau (Chelonia mydas) terdapat pada pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi,
9. Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus) terdapat pada Ujung Kulon,
10. Macan Kumbang (Panthera pardus) terdapat pada pulau Jawa dan Sumatra,
11. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) terdapat pada pulau Sumatra,
12. Burung Maleo (Macrocephalon maleo) terdapat pada pulau Sulawesi.


Keanekaragaman Hayati Indonesia Bedasarkan Biogeografi / Penyebaran

Biogeografi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari persebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan tertentu di bumi. Persebaran makhluk hidup dapat ditentukan oleh geografis, garis lintang, dan keadaan iklim.

- Penyebaran Hewan (Zoogeografi)
Menurut Alfred Russell Wallace persebaran hewan di bumi dapat dikelompokkan menjadi enam daerah yaitu sebagai berikut ini :
1. Paleartik yang melingkupi daerah Eropa dan Asia Utara, hewan yang tersebar di daerah tersebut seperti rusa kutub, beruang eropa, dan bison.
2. Ethiopia yang melingkupi daerah Madagaskar, Afrika, dan Arab, hewan yang tersebar di daerah tersebut seperti gajah, zebra, gorila, dan jerapah
3. Oriental yang melingkupi daerah Indonesia bagian barat dan Asia Selatan, hewan yang tersebar di daerah tersebut seperti kerbau, gajah, harimau, dan tapir.
4. Australia yang melingkupi daerah Indonesia bagian timur, Australia, dan Selandia Baru, hewan yang tersebar di daerah tersebut seperti kangguru.
5. Neortik yang melingkupi daerah Amerika Utara, hewan yang tersebar di daerah tersebut seperti berang-berang.
6. Neotropik yang melingkupi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, hewan yang tersebar di daerah tersebut seperti tapir dan kera.


- Penyebaran Tumbuhan
Tumbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut dengan vegatasi. Persebaran tumbuhan ditentukan oleh faktor geografis, geologis, dan curah hujan. Berikut ini merupakan persebaran tumbuhan sebagai berikut ini :
1. Tundra, dengan ciri-ciri vegetasi lumut kerak (lichenes) dan rumput yang terletak di daerah Skandinavia, Kanada, Siberia, dan Rusia,
2. Taiga, dengan ciri-ciri vegetasi hutan hujan (konifer) yang terletak di daerah Skandinavia, Siberia, Kanada, dan Alaska,
3. Hutan meranggas, dengan ciri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan pada musim dingin menggugurkan daunnya yang terletak di daerah iklim sedang seperti Amerika, sebagian Asia, dan Eropa.
4. Hutan lumut, dengan ciri-ciri vegetasi lumut yang terletak di daerah pegunungan,
5. Hutan hujan tropis, dengan ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun yang terletak di Amerika Selatan, Asia, Afrika, dan Indonesia.
6. Vegetasi gurun, dengan ciri-ciri vegetasi tumbuhan yang sangat sedikit yang terletak di daerah gurun seperti gurun Gobi, gurun Sahara, dan gurun Kalahari.
7. Hutan bakau, dengan ciri-ciri vegetasi tumbuhan dengan akar panjang yang terletak di zona pasang surut tempat landai pada pantai.
8. Padang rumput, dengan ciri-ciri vegetasi tanpa pohon hanya berupa rumput yang terletak di Amerika Utara, Hongaria, Rusia Selatan, dan Argentina.


Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Ekosistem Perairan

Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

- Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri seperti kadar garam yang rendah, adanya aliran air, dipengaruhi iklim dan cuaca, variasi suhu yang rendah, dan paparan cahaya matahari yang kurang. Habitat ekosistem air tawar menurut intensitas cahaya dibedakan menjadi berikut ini :
1. Litoral merupakan daerah dengan intensitas matahari yang mencapai dasar,
2. Limnetik merupakan daerah terbuka yang intensitas cahaya mataharinya dapat mencapai dasar,
3. Profundal merupakan daerah dasar yang dalam sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapainya.

Karakteristik dari makhluk hidup yang tinggal di ekosistem ini memiliki ciri-ciri tertentu. Seperti halnya tumbuhan yang hidup di ekosistem perairan air tawar memiliki ciri-ciri untuk tumbuhan tingkat rendah seperti bersel satu dan mempunyai dinding sel yang kuat, untuk tumbuhan tingkat tinggi seperti akar sulur yang kuat yang melekat pada dasar perairan. Sedangkan hewan yang hidup di perairan air tawar memiliki ciri-ciri mengeluarkan air berlebih dan sedikit minum.

-Ekosistem air laut
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri seperti arus laut yang selalu berputar yang timbul karena perbedaan temperatur dan perputaran bumi, salinitas atau kadar garam yang tinggi, dan ekosistem tidak dipengaruhi iklim dan cuaca. Habitat ekosistem air laut secara fisik dibedakan menjadi empat zona yaitu sebagai berikut :
1. Litoral, habitat yang berbatasan dengan daratan,
2. Netrik, habitat yang memiliki kedalaman hingga 200 meter,
3. Batial, habitat yang memiliki kedalaman hingga 2000 meter,
4. Abisal, habitat yang memiliki kedalaman hingga 2000 meter lebih.

Karakteristik dari makhluk hidup yang tinggal di ekosistem ini memiliki ciri-ciri tertentu. Seperti pada tumbuhan tingkat rendah yang memiliki tekanan osmosis sel yang sama dengan tekanan osmosis laut. Sedangkan hewan memiliki ciri-ciri seperti banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine.