Materi SBMPTN Matematika Logika

Materi SBMPTN Matematika Logika

Pernyataan, Kalimat Terbuka, dan Ingkaran


  • Pernyataan adalah suatu kalimat yang dapat ditentukan salah atau benar, tetapi tidak kedua-duanya.
    Contoh:
    1. Tambun berada di Kabupaten Bekasi (Benar)
    2. 9 adalah bilangan prima (Salah)
  • Kalimat terbuka adalah kalimat yang masih mengandung variabel atau peubah dan belum dapat ditentukan kebenarannya. Jika variabel tersebut diganti dengan konstanta maka akan menjadi pernyataan.
    Contoh:
    1. 3x _ 9 = 12
    2. x + 5 = 19
  • Negasi atau ingkaran adalah pernyataan baru dengan nilai kebenaran berlawanan dengan nilai pernyataan semula. Negasi dinotasikan dengan “ ~ ”.
    Contoh:
    a. Pernyataan p : 6 > 2 (B) maka ~ p : 6 ≤ 2 (S)
    b. Hari ini hujan. Negasinya: Hari ini tidak hujan


Operasi Logika Matematika

a. Konjungsi
Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan menggunakan kata penghubung ‘‘dan’’. Konjungsi dari pernyataan p dan q dilambangkan p ∧ q . Dua pernyataan p ∧ q bernilai benar hanya jika pernyataan p benar dan q juga benar.
Tabel kebenarannya:
p q p ∧ q
B B B
B S S
S B S
S S S

b. Disjungsi
Disjungsi adalah penggabungan dua pernyataan menggunakan kata penghubung ‘‘atau’’. Disjungsi dari pernyataan p dan q ditulis dengan p ∨ q. Dua pernyataan p ∨ q bernilai salah hanya jika pernyataan p salah dan q juga salah.
Tabel kebenarannya:
p q p ∨ q
B B B
B S B
S B B
S S S

c. Implikasi
Implikasi adalah penggabungan dua pernyataan menggunakan kata ‘‘jika...maka...’’. Implikasi dari pernyataan p dan q ditulis p → q. Dua pernyataan p q → bernilai salah hanya jika pernyataan p benar dan q salah.
Tabel kebenarannya:
p q p → q
B B B
B S S
S B B
S S B

d. Biimplikasi
Biimplikasi adalah penggabungan dua pernyataan menggunakan kata penghubung “jika dan hanya jika”. Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis p ↔ q. Dua pernyataan p ↔ q bernilai salah hanya jika kedua pernyataan bernilai sama.
Tabel kebenarannya:
p q p ↔ q
B B S
B S B
S B B
S S S


Pernyataan Majemuk

a. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen
Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen ( ≡ ) jika kedua pernyataan majemuk tersebut mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Contoh:
p → q ≡ ~p ∨ q
Dapat dibuktikan dengan tabel kebenaran, yaitu:
p q ~p ~p ∨ q p → q
B B S B B
B S S S S
S B B B B
S S B B B


b. Negasi Pernyataan Majemuk

  • ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q 
  • ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q 
  • ~(p→q)  ≡ ~ (~p ∨ q)  ≡ p ∧ ~q
  • ∃≡∀⇔ ∀≡∃

Simbol: ∀ dibaca “untuk setiap/semua”
Simbol: ∃ dibaca “sebagian/ada beberapa”

Konvers, Invers, dan Kontraposisi

Jika implikasi p → q maka:

  • q → p disebut konvers dari p → q
  • ~p → ~q  disebut invers dari p → q
  • ~q → ~p  disebut kontraposisi dari p → q

Penarikan Kesimpulan

a. Prinsip Modus Ponens
Bentuk umum:
Premis 1 : p → q = benar
Premis 2 : p         = benar
 –––––––––––––––––––––
Kesimpulan :    q = benar
Contoh:
Premis 1 : Jika saya makan maka saya kenyang.
Premis 2 : Saya makan.
Kesimpulan : Saya kenyang.

b. Prinsip Modus Tollens
Bentuk umum:
Premis 1 : p → q = benar
Premis 2 :       ~q = benar
–––––––––––––––––––––
Kesimpulan : ~p = benar
Contoh:
Premis 1 : Jika saya rajin belajar maka nilai saya bagus.
Premis 2 : Nilai saya buruk.
Kesimpulan : Saya malas belajar.

c. Prinsip Silogisme
Bentuk umum:
Premis 1 : p → q = benar
Premis 2 : q → r = benar
–––––––––––––––––––––
Kesimpulan : p → r = benar
Contoh:
Premis 1 : Jika saya rajin belajar maka nilai saya bagus.
Premis 2 : Jika nilai saya bagus maka saya naik kelas.
Kesimpulan : Jika saya rajin belajar maka saya akan naik kelas.